DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Analisis Usaha Makaroni Di Kelurahan Jawa Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar (Studi Kasus Pada Usaha Makroni Kering Cap “Oneng” Milik Bapak Syaiful)
PENGARANG:MOCHAMMAD MISBAKHUL KHOIRON
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-01-21


Sektor industri dan perdagangan merupakan sektor penting dalam perekonomian negara dan diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lainnya dalam sebuah perekonomian menuju kemajuan. Sektor industri perdagangan lebih diminati karena proses dan penanganannya lebih bisa dikendalikan oleh manusia serta produk pada industri juga mempunyai nilai tambah dan lebih menguntungkan dibandingkan produk-produk sektor lain. Salah satunya yang termasuk dalam jenis sektor industri, yang terdapat di Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar adalah usaha makaroni kering cap “Oneng”. Cemilan makaroni ini permintaannya cukup tinggi dan juga menjadi produk andalan pada usaha cap “Oneng”, dengan melihat prospek dari usaha makaroni kering cap “Oneng”, perlu adanya penyelesaian yang tepat agar kedepannya usaha berkembang dan mampu bersaing dengan usaha yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar biaya, penerimaan, keuntungan, titik impas, kelayakan usaha dan permasalahan yang dihadapi perusahaan dan juga alternatifnya. Analisis ini dilakukan selama satu bulan yaitu pada bulan November 2019. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yaitu peneliti hanya fokus kepada satu kasus saja. Berdasarkan hasil penelitian didapat biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 39.331.199, penerimaan sebesar Rp 43.260.000, keuntungan sebesar Rp 3.928.801. Usaha makaroni kering cap “Oneng” mengalami kondisi seimbang atau kondisi tidak mendapatkan laba dan juga tidak mengalami kerugian (Break even point) adalah pada saat jumlah produksi minimal 150 kg atau pada nilaipenjualan minimal sebesar sebesar Rp 5.255.539 dan untuk tingkat kelayakan dinyatakan bahwa RCR >1 yaitu 1,09 yang artinya bahwa usaha makaroni kering cap “Oneng” ini menguntungkan dan layak diteruskan. Permasalahan yang dihadapi adalah cabai bubuk hanya didapatkan di luar daerah/Tasikmalaya, harga minyak goreng, kenaikan harga akan dapat mempengaruhi peningkatan biaya produksi, dan masih kurangnya jaringan kemitraan dan promosi yang dimiliki. Pengembangan produk disarankan dengan dilakukan variasi ukuran yang akan dijual.

Kata Kunci : analisis usaha, titik impas, kelayakan usaha

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI