DIGITAL LIBRARY



JUDUL:UJI TOKSISITAS AKUT DAN GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG PAKAN BANYU (Croton argyratus Blume)
PENGARANG:ARDYA MAYA MAHARANI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-01-21


Kulit batang Croton argyratus Blumememiliki khasiat sebagai antifertilitas dan sering digunakan oleh masyarakat di Desa Riam Adungan, Kalimantan Selatansebagai obat kontrasepsi untuk wanita. Tujuan penelitian ini untuk menentukan tingkat keamanan ekstrak berdasarkan nilai LD50­, mengevaluasi gejala toksik dan perubahan histopatologi ginjal setelah pemberian ekstrak. Hewan uji yang digunakan adalah 25 tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu  kelompok kontrol (larutan Na-CMC 0,5%) dan kelompok perlakuan yang diberi ekstrak dengan dosis 500, 5000, 15000 dan 20000 mg/KgBB. Setelah pemberian perlakuan maka dilakukan pengamatan setiap jam selama 4 jam pertama dan dilanjutkan hingga 24 jam untuk mengamati gejala toksik dan kematian tikus. Pengamatan dilanjutkan hingga 14 hari dan pada hari ke-15 tikus dikorbankan lalu ginjal diambiluntuk dibuat preparat histopatologi dengan metode pewarnaan Hematoxylin-Eosin (HE). Parameter perubahan histopatologi berupa terjadinya degenerasi, nekrosis, pembesaran glomerulus dan pendarahan diamati dengan perbesaran 100× dan 400×. Hasil pengamatan menunjukkan hewan uji mengalami penurunan aktivitas gerak dan lesu pada semua kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak. Nilai LD50 semu ekstrak kulit batang C. argyratus >20000 mg/KgBB yang termasuk kategori “relatif tidak membahayakan”. Hasil skoring untuk parameter degenerasi, pembesaran glomerulus dan pendarahan dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis dan menunjukan perbedaan signifikan (p<0,05) antara kelompok kontrol dan perlakuan. Parameter nekrosis diuji dengan uji ANOVA serta Post Hoc Tukeymenunjukkan perbedaan signifikan (p<0,05) antara kelompok kontrol dan perlakuan. Kesimpulan dari hasil tersebut menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kulit batang C. argyratus menimbulkan kerusakan pada histopatologi ginjal tikus.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI