Croton argyratus Blume merupakan tanaman obat khas Desa Riam Adungan Kintap, Kalimantan Selatan. Masyarakat menggunakan C. argyratus sebagai kontrasepsi alami. Walaupun telah digunakan oleh masyarakat, belum ada data tentang keamanan tanaman obat tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran makroskopis dan mikroskopis organ hati tikus putih antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan setelah pemberian ekstrak etanol kulit batang C. argyratus yang diberikan secara oral dengan dosis tunggal. Sebanyak 25 sampel tikus Wistar dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (Na-CMC 0,5%), kelompok 1 (dosis 500 mg/kg), kelompok 2 (dosis 5000 mg/kg), kelompok 3 (dosis 15.000 mg/kg), dan kelompok 4 (dosis 20.000 mg/kg). Uji Uji toksisitas akut dilakukan pengamatan selama 14 hari. Pengamatan uji toksisitas meliputi makroskopis hati (perubahan warna dan pengukuran berat organ) dan mikroskopis hati (perdarahan, degenerasi, infiltrasi sel radang, dan nekrosis). Hasil pengamatan makroskopik menunjukkan adanya perubahan warna dan peningkatan bobot hati. Hasil pengamatan mikroskopis menunjukkan bahwa kerusakan hati semakin meningkat seiring dengan peningkatan dosis ekstrak etanol C. argyratus. Pengamatan secara makroskopis tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (p>0,05) antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Pengamatan mikroskopis menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05) antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Kesimpulan penelitian ini yaitu bahwa pemberian ekstrak C. argyratus dapat memberikan pengaruh terhadap histopatologi hati tikus.

Kata Kunci: Croton argyratus Blume, Organ Hati, Pengamatan Makroskopis, Pengamatan Mikroskopis, Uji Toksisitas Akut.