DIGITAL LIBRARY



JUDUL:RESPON PERTUMBUHAN SETEK SULUR BUAH PADA LADA (Piper nigrum L.) TERHADAP ARANG SEKAM PADI DAN BERBAGAI NAUNGAN DI DESA BEKAMBIT ASRI KABUPATEN KOTABARU
PENGARANG:SUHERMANTO
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-01-21


Tanaman lada (Piper nigrum L.)memiliki banyak manfaat terutama pada bijinya tanaman lada biasa digunakan sebagai penyedap makanan dan biji lada juga memiliki khasiat seperti meningkatkan selera nafsu makan, meningkatkan aktivitas kelenjar pencernaan dan mempercepat pencernaan zat lemak.Di Indonesia, umumnya produksi lada persatuan luas tergolong rendah, yaitu rata-rata masih di bawah 1 ton lada kering perhektar.hasil lada yang rendah di Indonesia terutama karena teknik budidaya yang digunakan oleh petani masih belum maksimal, misalnya pemupukan kurang tepat dan sedikit perawatan. Sampai sekarang, pengembangan budidya lada masih berjalan lambat karena banyaknya kendala yang dihadapi oleh para petani lada. Produktivitas lada Indonesia masih bisa untuk ditingkatkan jika petani dapat menerapkan teknik budidaya secara baik dan benar.Budidaya lada di Indonesia hingga kini umumnya menggunakan tiang panjat, sehingga membutuhkan biaya yang mahal dan perawatan yang intensif. Bibit lada yang biasa ditanam oleh petani berasal dari asal sulur panjat. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (Split plot design) dengan naungan sebagai faktor pertama dan pemberian arang sekam sebagai faktor kedua. Pengamatan yang diamati antara lain faktor iklim yang meliputi suhu dan kelembapan, serta waktu pecah kuncup burung, waktu tunas dan ratio tajuk/akar. Hasil penelitian menunjukkan pemberian perlakuan naungan dan arang sekam pada media tanam memberikan pengaruh nyata terhadap waktu pecah kuncup burung, waktu tunas dan ratio tajuk/akar. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh iklim terhadap pertumbuhan stek sulur buah lada. Hasil menunjukkan waktu pecah kuncup burung terbaik pada perlakuan n0 (100%), a0(1:1) 34,67 hari, dan tidak berbeda nyata dengan n0 (100%) a2 (0:1) 35,00 hari. Waktu tunas terbaik di tunjukkan pada perlakuan n0 (100%) a2 (0:1) 32,00 hari, yang tidak berbeda nyata dengan n0 (100%) a0 (1:1) 32,50 hari. Ratio Tajuk/Akar berbeda nyata pada perlakuan n0 (100%) a1 (1;0) 5,28 g.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI