Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2019, tercatat 390 juta infeksi virus dengue setiap tahun, di mana 96 juta di antaranya termanifestasi secara klinis (dengan tingkat keparahan penyakit), dan studi lain tentang epidemic demam berdarah memperkirakan ada 3,9 miliar orang beresiko terkena virus dengue. Penyakit DBD merupakan penyakit yang berbasis lingkungan, yaitu suatu keadaan patologis berupa disfungsi organ atau morfologi yang disebabkan oleh interaksi antara tubuh manusia dengan segala penyakit potensial disekitarnya. Tujuan penulisan ini untuk melakukan telaah literature terkait hubungan antara pengetahuan, perilaku 3M plus dan kepadatan hunian dengan kejadian demam berdarah dengue.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah systematic literature reviewterhadap 13 artikel penelitian. Berdasarkan analisis dan sintesis yang dilakukan didapatkan hasil adanya hubungan antara variabel perilaku 3M plus dengan kejadian DBD. Hal tersebut dikarenakan perilaku hidup sehat pada masyarakat dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dan motivasi yang baik sehingga dapat mempengaruhi perilaku hidup sehat pada masyarakat dalam menerapkan upaya pencegahan DBD. Selain itu terdapat hasil penelitian yang menyatakan tidak ada hubungan yaitu variabel pengetahuan dan kepadatan hunian. Hal tersebut dikarenakan tingkat pengetahuan yang baik tetapi tidak dibarengi dengan perilaku dan tindakan akan menyebabkan meningkatnya kejadian DBD dan kepadatan hunian dapat menjadi faktor risiko apabila bersama fakor risiko lainnya yang secara keseluruhan dapat menyebabkan DBD. Berdasarkan analisis dan sintesis yang dilakukan, menurut pandangan peneliti perilaku 3M plus memiliki hubungan dengan kejadian DBD, serta pada pengetahuan dan kepadatan hunian tidak memiliki hubungan dengan kejadian DBD.

Kata Kunci : DBD, pengetahuan, perilaku 3M plus, kepadatan hunian