DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ELECTRONIC-VOTING DI PINGGIRAN KALIMANTAN SELATAN (Studi Komparasi Faktor Pendorong dan Penghambat Pelaksanaan E-Voting dalam Pilkades Serentak Desa Tanta, Kasiau dan Kambitin Raya Kabupaten Tabalong Tahun 2019)
PENGARANG:EKA CHRISMON JAYANTI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-01-25


ABSTRAK

 

Eka Chrismon Jayanti (1610413220007), Electronic Voting di Pinggiran Kalimantan Selatan (Studi Komparasi Faktor Pendorong dan Penghambat Pelaksanaan E-Voting dalam Pilkades Serentak Desa Tanta, Kasiau dan Kambitin Raya Kabupaten Tabalong Tahun 2019). Di bawah bimbingan Pathurrahman, S.Sos, M.A.

 

            Tahun 2019 merupakan tahun awal untuk pelaksanaan pemilu secara serentak mulai dari pemilihan presiden hingga pemilihan kepala desa. Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) juga melaksanakan pemilihan kepala desa (pilkades) secara serentak untuk beberapa kabupaten, salah satunya Kabupaten Tabalong. Dari 57 desa yang melaksanakan pilkades terdapat 3 desa yang melaksanakan pilkades dengan sistem electronic voting (e-voting). Pelaksanaan pertama e-voting di Kalsel menjadi latar belakang penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif tipe deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumen yang terkait dengan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengkomparasi faktor pendorong dan penghambat dalam pelaksanaan pilkades serentak sistem e-voting di Desa Tanta, Kasiau dan Kambitin Raya.

            Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dengan karaketeristik desa yang berbeda-beda, maka faktor pendorong dan penghambatnya pun berbeda walaupun ada yang sama. Selain karena karakteristik yang berbeda, kualitas dari fasilitas yang dimiliki oleh setiap desa juga mempengaruhi. Selain itu juga ditemukan faktor penghambat dari pelaksanaan pilkades yang tidak terdapat dalam teori yang telah peneliti gunakan untuk menganalisis permasalahan tentang faktor pendorong dan penghambat dalam pelaksanaan pilkades dengan sistem e-voting.

            Kabupaten Tabalong harus meninjau kembali peraturan daerah mengenai pelaksanaan e-voting ini, melakukan sosialisasi lebih sering lagi mengenai pilkades terkait penggunaan alat dan dampak yang ditimbulkan, panitia yang tersusun adalah mereka yang mengetahui akan teknologi dan mau belajar, pemerintah kabupaten juga harus melakukan Bimtek (Bimbingan Teknis) kepada panitia pelaksana, pemerintah memperbanyak alat e-voting tersebut, serta pengadaan fasilitas publik yang memadai untuk menunjang pelaksanaan pilkades dengan sistem e-voting ini.

 

Kata Kunci: Komparasi, Pilkades, Electronic Voting.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI