DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ANALISIS KINERJA PADA BUNDARAN TUGU RUMPIANG MARABAHAN KABUPATEN BARITO KUALA
PENGARANG:YUNITA DWI ARYANTI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-01-26


Dengan makin meningkatnya pertumbuhan penduduk tentu saja pertumbuhan lalu lintas di suatu wilayah tersebut juga ikut bertambah, sehingga  menimbulkan beberapa masalah transportasi seperti kemacetan, kecelakaan, polusi udara , antrian maupun tundaan tak terkecuali pada Bundaran Tugu Rumpiang Marabahan. Kondisi lalu lintas pada bundaran ini tergolong cukup padat karena adanya pedagang kaki lima yang berjualan disekitar area tersebut sehingga lebar efektif jalan menjadi berkurang dan memicu kemacetan terutama pada jam-jam puncak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kinerja bundaran Tugu Rumpiang dalam kondisi eksisting dan memprediksi kapan bundaran mengalami kejenuhan dalam beberapa tahun mendatang menggunakan metode MKJI (1997).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan pengolahan data primer hasil survei lapangan, serta mengumpulkan beberapa informasi yang diperlukan melalui pihak-pihak yang terkait sebagai data sekunder. Kemudian melakukan analisis data kondisi eksisting dan prediksi kedepan menggunakan pedoman standar MKJI (1997) dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel sebagai pengelompokan data dan kemudian melakukan analisis perhitungan terhadap kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan, dan peluang antrian dengan menggunakan bantuan perangkat lunak KAJI.

Hasil analisa kondisi eksisting menunjukkan nilai derajat kejenuhan (DS) maksimum sebesar 0,650 dengan tundaan bundaran rata-rata (DR) maksimum 5,826 det/smp dan peluang antrian maksimum (QPR%) sebesar 17%. Berdasarkan acuan persyaratan bagian jalinan bundaran dapat disimpulkan bundaran masih memenuhi syarat/ belum jenuh.Kemudian dilakukan prediksi beberapa tahun kedepan (forecasting) yang menunjukan hasil analisis pada tahun ke- 3 yaitu derajat kejenuhan (DS) maksimum sebesar 0,849 dengan tundaan bundaran rata-rata (DR) maksimum 10,183 det/smp dan peluang antrian maksimum (QPR%) sebesar 35,5% berdasarkan dari acuan persyaratan bagian jalinan bundaran dapat disimpulkan bundaran sudah tidak memenuhi syarat/sudah jenuh.

Alternatif solusi untuk menangani kejenuhan pada 3 tahun yang akan datang adalah dengan melakukan perubahan geometrik bundaran Tugu Rumpiang yaitu dengan mengubah lebar pendekat (W1), mengubah lebar pendekat 2 (W2), lebar jalinan (WW) serta panjang jalinan (Lw) pada seluruh bagian jalinan bundaran yang bertujuan untuk memaksimalkan kapasitas bundaran pada beberapa tahun mendatang.

 

Kata Kunci : Bundaran, Geometrik, MKJI, KAJI.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI