Konseling adalah suatu proses untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat pasien rawat jalan dan rawat inap, serta keluarga pasien. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persepsi pasien terhadap konseling farmasis berupa tempat, durasi, frekuensi konseling, jenis informasi dan media yang digunakan pada saat konseling serta mengetahui dukungan pasien terhadap konseling yang diberikan oleh farmasis. Metode penelitian dengan rancangan cross sectional dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik quota sampling. Dengan kriteria inklusi yaitu pasien yang menebus obat di Puskesmas Banjarbaru Selatan, pasien yang mampu berkomunikasi secara baik, pasien dengan usia 17 – 60 tahun. Sampel penelitian ini sebanyak 274 responden dengan mayoritas responden berada pada umur 28 – 47 tahun, berjenis kelamin perempuan, lulusan SMA/SMK, dan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Persepsi responden menginginkan konseling farmasis dilakukan di ruang konseling sebesar 70,80 % dengan durasi konseling 10 – 15 menit sebesar 33,21 % dan frekuensi konseling pada saat pertama kali penggunaan obat sebesar 63,14 %. Mayoritas responden menginginkan indikasi menjadi jenis informasi yang ingin diberikan pada saat konseling dengan persentase sebesar 89,42 % dan media konseling yang diinginkan yaitu brosur sebesar 71,53 %. Persepsi pasien terhadap konseling farmasis didapatkan 95,26 % bersedia diberikan konseling oleh farmasis, serta jika tersedia layanan konseling responden siap menggunakan layanan konseling sebesar 95,26 %, dan siap untuk membayar layanan konseling sebesar 54,38 %

Kata kunci: Konseling, Persepsi, Puskesmas Banjarbaru Selatan