Jeruk siam banjar merupakan jenis jeruk yang banyak dibudidayakan dengan sistem surjan di Kalimantan Selatan khususnya di daerah Barito Kuala. Namun, produktivitas jeruk siam banjar masih di bawah standar akibat adanya serangan lalat buah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi perangkap lalat buah dengan ketinggian yang berbeda terhadap populasi hama lalat buah jeruk siam banjar yang terperangkap dan untuk mengetahui ketinggian perangkap lalat buah jeruk siam banjar yang paling efektif untuk mengendalikan hama lalat buah. Penelitian ini dilakukan di lahan jeruk siam Banjar di Desa Simpang Nungki Kecamatan Cerbon Kabupaten Barito Kuala selama dua bulan, yaitu dari bulan Juli sampai September 2020 menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor yang terdiri dari lima perlakuan. Faktor tersebut adalah berbagai macam ketinggian dan lima perlakuan tersebut adalah 0 m dari pucuk tanaman (P1), 0,5 m dari pucuk tanaman (P2), 1 m dari pucuk tanaman (P3), 1,5 m dari pucuk tanaman (P4), 2 m dari pucuk tanaman (P5). Perlakuan diulang sebanyak lima kali, sehingga terdapat 25 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaplikasian perangkap lalat buah dengan ketinggian yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap populasi hama lalat buah jeruk siam banjar pada masing-masing perangkap. Ketinggian pengaplikasian perangkap lalat buah jeruk siam banjar yang paling banyak memerangkap lalat buah yaitu pada perlakuan penggantungan perangkap lalat buah di ketinggian 1 m dari pucuk tanaman jeruk.

Kata kunci: Jeruk Siam Banjar, Ketinggian Perangkap, Lalat Buah.