Proses peramalan memainkan peran penting dalam data deret waktu sebagaimana diperlukan untuk proses pengambilan keputusan. Fuzzy Time Series (FTS) adalah konsep yang dikenal sebagai kecerdasan buatan yang digunakan untuk memprediksi masalah di mana data aktual dibentuk dalam nilai-nilai linguistik. Dalam penelitian ini ada 2 meotde yang digunakan yaitu metode  Fuzzy Time Series dan Fuzzy Time Series Cheng untuk meramalkan hasil produksi tanaman pangan. Dalam FTS, interval panjang ditentukan dalam proses awal. Untuk itu dilakukan penentuan interval dengan menggunakan distribusi frekuensi, data yang akan digunakan dimulai dari tahun 1970 sampai dengan 2017. Dari penelitian hasil pengujian yang dilakukan, diketahui bahwa diantara metode fuzzy time series dan fuzzy time series cheng hasil prediksi dengan menggunakan metode fuzzy time series memiliki tingkat keakuratan yang bagus daripada metode Fuzzy Time Series Cheng, dimana nilai akurasi jagung adalah 95,12% dengan MAPE 4,88%, nilai akurasi kacang tanah adalah 92,70%  dengan MAPE 7,30% dan nilai akurasi  kedelai adalah 92,56% dengan MAPE berada diangka 7,44% sedangkan MAPE jagung yang dihasilkan oleh FTS Cheng nilai akurasi jagung adalah 91,37%, dengan MAPE 8,63%, nilai akurasi kacang tanah 88,52% dengan MAPE 11,48% dan nilai akurasi kedelai adalah 82,39% dengan MAPE berada diangka 17,61%.