ABSTRAK

Pembukaan jalan baru menuju ke Bandara Syamsudin Noor kota Banjarbaru merupakan pemicu terjadinya konflik pada Simpang  Tiga Jalan Kebun Karet dan Jalan A. Yani km 32,5 sehingga dirasa perlu dilakukan analisis kondisi eksisting dan prediksi kapan Simpang tidak memenuhi syarat. Dalam menganalisis kapasitas dan perilaku simpang diperlukan data berupa kondisi geometrik berupa lebar pendekat dan kondisi arus lalu lintas selama 15 jam pada tanggal 1 Juli 2020. Analisis digunakan dengan metode yang mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997(MKJI 1997) dan dengan perhitungan menggunakan aplikasi KAJI. Dari penelitian didapatkan jam puncak yaitu pada pukul 17.00–18.00. Dengan hasil kondisi eksisting DS=0.525<0,85, D=9.52det/ smp, QP=19% dengan yang sama tetapi dilarang belok kanan dari Jalan Kebun Karet ke Banjarmasin DS=1.019, D=23.92 dengan ITP D. Alternatif dengan simpang bersinyal dengan 3 Fase DS=0.947, D=97. tingkat pelayanan B yang menunjukkan masih memenuhi syarat. Kemudian dilakukan forecasting dan didapatkan prediksi pada 17 Tahun simpang tidak memenuhi syarat dengan DS=0.88>0.85, D=15.04 dan QP=30%. Analisis dibukanya median didapatkan DS=1.098, D=25.29, dan QP=73% dengan ITP=E,kemudian pada analisis 28, CT=223 dengan ITP F. Alternatif dengan simpang bersinyal dengan 2 Fase dimana dilarang belok kanan dari Jalan Kebun Karet ke Banjarmasin DS=0.832, D=22.97, CT=62 dengan ITP C yang mana kondisi simpang bersinyal memenuhi syarat.

Kata Kunci : Indeks Tingkat Pelayanan, Simpang Bersinyal, Simpang Tak    Bersinyal.