Proyek Pembangunan Pasar Bauntung Kota Banjarbaru merupakan salah 

satu proyek konstruksi yang memiliki resiko kecelakaan kerja yang tinggi. 

Penyebabnya ialah, jumlah pekerja yang banyak (sekitar 200 orang), penggunaan 

alat-alat berat seperti excavator, hammer dan HSPD yang memerlukan keahlian 

untuk menggunakannya dengan benar, nilai kontrak proyek tersebut yang besar 

maka dari itu proyek yang dikerjakan juga besar sehingga berisiko kecelakaan 

kerja, dan waktu pelaksanaan proyek yang lebih lama sehingga memungkinkan 

terjadinya kecelakaan kerja dibandingkan dengan proyek yang hanya dikerjakan 

beberapa bulan. Oleh sebab itu perlu diadakan penelitian tentang evaluasi 

penerapan SMK3 pada proyek tersebut sehingga kecelakaan kerja dapat dikurangi 

atau ditekan sekecil-kecilnya.

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prioritas masalah SMK3 pada 

proyek. Dengan menggunakan metode Brayant dan CARL maka didapat tiga 

prioritas masalah yaitu tata letak alat dan material berbahaya yang kurang tepat, 

keterlambatan pekerja memulai pekerjaan, serta kondisi cuaca yang 

membahayakan pekerja. Oleh sebab itu perlu dilakukan analisis untuk mengetahui 

penyebab permasalahan SMK3 menggunakan diagram fishbone.

Berdasarkan hasil analisis, diperoleh kesimpulan bahwa kategori material 

merupakan penyebab paling potensial. Alternatif pemecahan masalah yang paling 

utama adalah melakukan pemantauan dan evaluasi, memberikan sanksi atau denda 

sebagai efek jera, dan melakukan pengarahan terhadap pekerja.

Kata kunci: SMK3, prioritas masalah, Bryant, CARL, penyebab permasalahan, 

fishbone, manusia, alternatif pemecahan masalah.