FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA

(Studi Observasional pada Pekerja Bagian Operasional

di PT. Bhumi Rantau Energi)

Nor Azizah

PT. Bhumi Rantau Energi merupakan salah satu perusahaan pertambangan batubara yang sedang berkembang pesat dan berlokasi di Rantau Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Berdasarkan data safety performance perusahaan, pada tahun 2017 telah terjadi 55 kasus kecelakaan kerja, dan pada tahun 2018 sebanyak 48 kasus kecelakaan kerja. Jumlah kasus tersebut cukup besar untuk dapat menyebabkan kerugian bagi pekerja maupun perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan masa kerja, pengetahuan, sikap dan tindakan tidak aman dengan kecelakaan kerja di PT. Bhumi Rantau Energi. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pekerja bagian operasional di PT. Bhumi Rantau Energi yang berjumlah 2.843 pekerja. Perhitungan sampel menggunakan rumus Lemeshow berjumlah 93 responden dan diambil menggunakan teknik proporsional random sampling serta menggunakan uji chi square dengan derajat kepercayaan 95%. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, mulai dari September hingga Oktober 2019. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan skala Guttman dan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara masa kerja (p-value= 0,005) dengan kecelakaan kerja. Tidak ada hubungan antara pengetahuan (p-value= 241), sikap (p-value= 0,482) dan tindakan tidakan tidak aman (p-value= 0,242) dengan kecelakaan kerja. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan agar PT. Bhumi Rantau Energi untuk     memberikan refresh mengenai K3 maupun SOP kerja, melakukan check fatique secara berkala, mengadakan Employee Gathering untuk pekerja dengan jangka waktu tertentu, melengkapi rambu-rambu K3, pengadaan dan pemaksimalan pengawas pekerjaan guna meminimalisir tindakan tidak aman, serta menambahkan sistem reward dan punishment.

Kata-kata kunci: masa kerja, pengetahuan, sikap, tindakan tidak aman, kecelakaan kerja