DIGITAL LIBRARY



JUDUL:KEMAMPUAN PELEPAH PISANG DALAM MELAKUKAN IMOBILISASI PADA MANEKIN RANGKA FRAKTUR TIBIA FIBULA (CRURIS)
PENGARANG:MAULINDA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-01-31


                               ABSTRAK

KEMAMPUAN PELEPAH PISANG DALAM MELAKUKAN IMOBILISASI PADA MANEKIN RANGKA FRAKTUR TIBIA FIBULA (CRURIS)

Maulinda

Latar Belakang : Seseorang tidak mampu bergerak dengan bebas karena keadaan yang mengganggu aktifitas akibat dari trauma tulang belakang, cedera otak berat, dan juga akibat dari fraktur bagian ekstremitas di definisikan sebagai imobilisasi. Imobilisasi pada fraktur memiliki tujuan yaitu untuk meluruskan ekstremitas yang mengalami cedera sehingga posisinya tetap terjaga seanatomis mungkin.Biasanya pembidaian pada fraktur tibia fibula menggunakan cardboard, metal gutter, dan long leg splint, dan gips. Namun tidak semua orang awam memiliki alat tersebut di rumah, jadi pada saat ada terjadi kecelakaan orang tidak bisa melakukan imobilisasi sampai petugas medis datang ke lokasi kejadian. Jika masyarakat menggunakan pelepah pisang tentu saja mereka langsung bisa melakukan imobilisasi sambil menunggu petugas medis datang ke lokasi sehingga meminimalisirkan komplikasi yang timbul akibat lamanya penanganan.

Tujuan : Mengetahui keefektifan pelepah pisang dalam melakukan imobilisasi pada manekin rangka fraktur  tibia fibula (cruris)

Metode :Penelitian ini memakai metode preexperimental dan dengan jenis rancangan penelitian yaitu Static Group Comparison Design  yang dimana rancangan pada penelitian ini nantinya terdapat satu kelompok yang akan menerima perlakuan (x) dan satu kelompok sebagai pembanding (-), lalu di observasi hasilnya.

Hasil : Pada bidai pabrikan tidak mengalami perubahan sudut derajat yakni tetap berada pada posisi 1800. Sedangkan pada pelepah pisang mengalami perubahan sudut derajat sebanyak 90 hingga posisinya menjadi 1710 pada pengamatan selama 1 jam setiap 10 menit.Hasil yang didapatkan setelah dilakukan uji statistik menggunakan uji Mann Whitney didapatkan hasil p-value 0,003. Dengan nilai (p-value 0,003 < α 0,05) yang berarti terdapat perbedaan perubahan sudut pada media manekin modifikasi fraktur tibia fibula dalam waktu 1 Jam yang signifikan antara penggunaan bidai pabrikan denganpenggunaan pelepah pisang.

Kesimpulan : Petugas ambulance agar tidak terburu-buru dalam hal melepaskan bidai pelepah pisang, karena pelepah pisang mampu menopang bagian yang mengalami fraktur selama ± 1 jam, karena pergeseran yang dialami pelepah pisang selama 1 jam hanya 90 untuk penggunaan di masyarakat ini akan sangat membantu daripada tidak sama sekali, maka akan memperparah keadaan pasien tersebut.

Kata Kunci : Fraktur Tibia Fibula, imobilisasi pre-hospital, alternatif pelepah pisang.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI