DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Tinjauan Contract Change Order (CCO) pada Pembangunan Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) Banjarbaru
PENGARANG:ROSYPA RINISYA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-01-31


TINJAUAN CONTRACT CHANGE ORDER (CCO) PADA PEMBANGUNAN LOKA PENGAMANAN FASILITAS KESEHATAN (LPFK) BANJARBARU

 

Rosypa Rinisya


Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat

Jl. A. Yani Km. 35,8 Kalimantan Selatan, Indonesia

Telp. (0511) 47738568-4781730 Fax (0511) 4781730
Email : rosyparns@gmail.com

 

ABSTRAK

 

Proyek konstruksi berhubungan erat dengan perkembangan kebutuhan hidup manusia. Untuk memenuhi hal tersebut, maka proyek konstruksi harus diolah secara profesional dengan manajemen yang baik dan berbobot. Pada proyek Pengadaan Konstruksi Pembangunan Gedung Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) Banjarbaru menggunakan jenis kontrak yang berdasarkan jenis pembayaran yaitu kontrak gabungan, dimana kontrak ini merupakan gabungan antara kontrak harga satuan dan kontrak lumpsum. Pada tahap pelaksanaan konstruksi di lapangan terjadi perbedaan dari kontrak rencana anggaran biaya awal dan menimbulkan Contract Change Order CCO. Banyak hal lain yang menyebabkan desain perencanaan maupun metode pelaksanaan dibuat kembali menyesuaikan dengan kondisi di lapangan sehingga ada pengurangan dan penundaan item pekerjaan.

Analisis dilakukan terhadap penyebab CCO yang terjadi pada proyek konstruksi yang meliputi penyebab dan dampak yang diakibatkan dari adanya CCO serta mitigasi dari adanya CCO tersebut. Langkah pertama yang dilakukan yaitu meninjau beberapa item pekerjaan yang mengalami perubahan kontrak dengan menggunakan data volume dan harga CCO. Setelah itu, melakukan perbandingan untuk mengetahui selisih anggaran biaya pada RAB (Rencana Anggaran Biaya) dengan meninjau apakah dengan adanya perubahan pekerjaan di lapangan akan mengakibatkan penambahan biaya yang tidak boleh melebihi 10% dari nilai kontrak awal yang sebesar Rp.4.850.622.000.- dan menyebabkan keterlambatan proyek konstruksi yang dilihat dari data sekunder yang berupa laporan kemajuan.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa penyebab-penyebab terjadinya Contract Change Order (CCO) yaitu adanya perubahan ukuran tiang pancang dan penambahan dinding GRC. Dari hasil wawancara, dan data yang ada serta perhitungan tidak terdapat pengaruh yang berarti akibat adanya CCO ini baik untuk Pengguna Jasa maupun Penyedia Jasa terhadap biaya dan waktu. CCO pada proyek konstruksi ini sendiri berdampak pada adanya kekurangan dana sebesar 1,9% dari nilai kontrak awal sehingga biaya pada proses CCO bertambah menjadi Rp.4.942.843.000,-. Dengan adanya permasalahan tersebut, diambil langkah penyelesaian untuk melakukan pengurangan volume pekerjaan pemasangan Paving Block K-200.

Kata kunci : Manajemen yang baik, Penyebab CCO, Dampak, Penundaan item pekerjaan, Penyelesaian.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI