Tanah sulfat masam dapat dimanfaatkan untuk tanaman padi, hortikultura dan sayur-sayuran seperti kangkung. Tanah sulfat masam mengandung senyawa pirit (FeS2). Tanaman kangkung merupakan tanaman  yang  mampu menyerap logam berat seperti Fe dan Al atau disebut juga tanaman fitoremidiator. Tanaman kangkung  memiliki toleransi dalam penyerapan logam berat dibandingkan tanaman lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian kapur dan pupuk kotoran ayam terhadap kandungan Fe pada tanaman kangkung darat pada tanah sulfat masam, dan mengetahui perlakuan terbaik dari pemberian pupuk kotoran ayam dan kapur. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Jurusan Agroekoteknologi dan di Laboratorium Fisika dan Kimia Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan lima taraf perlakuan dan empat  ulangan,  sehingga berjumlah 20 satuan percobaan.  Adapun perlakuan yang digunakan berupa dosis pupuk kotoran ayam dan kapur (k) :  k₀ = kontrol/tanpa pupuk kotoran ayam dan kapur; k₁ = Pupuk kotoran ayam 10 t ha^-1; k₂ = Pupuk kotoran ayam 10 t ha^-1+ kapur 0,75 t ha^-1; k₃ = Pupuk kotoran ayam 20 t ha^-1; k₄ = Pupuk kotoran ayam 20 t ha^-1+ kapur 0,75 t ha^-1. Pemberian dosis kotoran ayam dan kapur berpengaruh nyata terhadap kandungan Fe total tanaman, Fe larut dalam tanah, pH tanah sulfat masam, tinggi tanaman, berat basah dan berat keringtanaman kangkung.  Pemberian dosis kotoran ayam 10 t ha^-1 + kapur 0,75 t ha^-1 sudah mampu menurunkan Fe total tanaman dan Fe larut dalam tanah.  Pemberian kotoran ayam 20 t ha^-1 + kapur 0,75 t ha^-1 dapat meningkatkan pH tanah dengan nilai pH 4,21.  Pemberian dosis kotoran ayam 20 t ha^-1 sudah mampu meningkatkan tinggi tanaman, berat basah tanaman dan berat kering tanaman.

Kata Kunci : Besi (Fe), Sulfat Masam, Kangkung Darat.