Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persentase miskonsepsi peserta didik pada materi asam basa dan penyebabnya menggunakan instrumen tes diagnostik Four-Tier. Penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif-kualitatif ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui tes tertulis dengan instrumen tes diagnostik Four-Tier, dan non-tes melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 36,90% peserta didik mengalami miskonsepsi. Peserta didik mengalami miskonsepsi pada subkonsep teori asam basa sebesar 36,82% (kategori sedang), indikator asam basa memiliki miskonsepsi tertinggi sebesar 52,24% (kategori sedang), kekuatan asam (pH) sebesar 32,34% (kategori sedang), tetapan ionisasi asam basa (Ka/Kb) sebesar 40,30% (kategori sedang), perhitungan pH sebesar 37,31% (kategori sedang) dan subkonsep pH dalam kehidupan sehari-hari sebesar 22,39% (kategori rendah). Miskonsepsi yang terjadi pada materi asam basa dikarekan peserta didik menggunakan satu konsep asam basa untuk menjelaskan konsep asam basa lainnya, peserta didik menganggap hasil reaksi merupakan pasangan asam basa konjugasi, peserta didik menganggap kertas lakmus dapat mempengaruhi nilai pH, peserta didik menganggap nilai pH sebanding nilai pOH pada larutan asam atau basa,peserta didik kurangteliti dalam menentukan rumus dalam perhitungan tetapan ionisasi dan derajat ionisasi sehingga hasil perhitungan yang diperoleh menjadi tidak tepat.

Kata kunci : miskonsepsi, Four-Tier, asam basa