DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PENGARUH VARIASI MOLARITAS NaOH DAN RASIO ALKALI TERHADAP KUAT TEKAN PASTA DAN MORTAR GEOPOLIMER
PENGARANG:MARIAMAH -756
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-02-01


Geopolimer mempunyai potensi besar untuk menggantikan bahan semen konvensional dan termasuk dalam bahan ramah lingkungan. Bahan dasar utama yang terkandung dalam beton geopolimer adalah unsur-unsur silika (Si) dan aluminium (Al). Unsur-unsur ini dapat ditemukan pada material fly ash hasil pembakaran batubara yang berasal dari PLTU. Proses pembentukan beton geopolimer tanpa menggunakan semen dilakukan dengan mereaksikan sumber silika dan aluminium dengan larutan alkali sebagai aktivatornya. Reaksi polimerisasi tersebut memerlukan natrium hidroksida atau NaOH sebagai reaktan alkalin dan sodium silikat atau Na2SiO3 sebagai katalisator. Parameter yang mempengaruhi kekuatan beton geopolimer dipengaruhi oleh molaritas NaOH dan rasio alkali (NaOH/ Na2SiO3).

            Penelitian ini mempelajari karakteristik benda uji pasta dan mortar geopolimer. Perencanaan campuran dilakukan dengan metode perbandingan berat untuk setiap komposisi penyusun mortar yaitu agregat halus/pasta sebesar 65/35 sedangkan penyusun pasta yaitu fly ash/larutan alkali sebesar 60/40. Molaritas NaOH yang digunakan sebesar 8M, 10M, 12M dan 14M dengan rasio alkali Na2SiO3/NaOH sebesar 1,5; 2 dan 2,5. Perawatan benda uji dilakukan dengan metode suhu lembab.

             Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan tertinggi dari pasta dan mortar geopolimer dicapai pada molaritas NaOH 12M dengan rasio alkali 2,5 berturut-turut sebesar 12,59 MPa dan 21,75 MPa pada umur 28 hari. Molaritas NaOH lebih dari 12M bisa menyebabkan penurunan kuat tekan dan rasio alkali 2,5 memiliki kuat tekan paling tinggi. Semakin tinggi molaritas NaOH dan semakin besar rasio alkali akan memperlambat waktu pengikatan.

 Kata kunci: Molaritas NaOH, Rasio Alkali, Mortar, Pasta, Kuat Tekan.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI