DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Analisis Usaha Roti dan Kue Di Kelurahan Pasayangan Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar (Studi Kasus Usaha Roti dan Kue Hj.Ibai Martapura)
PENGARANG:TASYA ZHARA PRILLIA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-02-01


Usaha kecil dalam arti umum di Indonesia, terdiri atas Usaha Kecil Menengah (UKM) maupun Industri Kecil (IK) telah menjadi bagian penting dari sistem perekonomian nasional. Agroindustri pada konteks penelitian ini ialah menekankan pada agroindustri hilir (food processing management), dalam suatu perusahaan produk olahan yang bahan baku utamanya adalah produk pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi biaya yang dikeluarkan, penerimaan yang diperoleh dan keuntungan yang diperoleh serta menentukkan titik impas (Break Even Point). Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer dilakukan melalui wawancara langsung secara mendalam mengenai usaha roti dan kue ini dengan narasumber pemilik usaha dan pekerja roti dan kue. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dinas dan instansi yang terkait dengan topik penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan periode analisis 1 bulan (30 hari) dimulai dari 23 April - 23 Mei 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan mengadakan pengamatan langsung di lapangan untuk mencari informasi yang dapat menjawab rumusan masalah pada penelitian ini. Penelitian ini menggunakan perhitungan biaya total (total cost), penerimaan total (total revenue) dan keuntungan atau laba serta titik impas (Break Even Point) selain itu mengetahui permasalahan pada usaha dan memberikan solusi. Hasil penelitian menunjukkan usaha roti dan kue Hj. Ibai Martapura memiliki biaya total yang dikeluarkan selama 1 bulan adalah sebesar Rp 24.996.682,5. Penerimaan yang diperoleh pada 1 bulan adalah sebesar Rp 72.479.000, Keuntungan yang diperoleh 1 bulan adalah sebesar Rp 47.482.317,5. Titik impas (Break Even Point) tercapai pada produksi sebesar 1.743 unit. Titik impas dalam satuan rupiah adalah sebesar Rp 58.382.112,3. Masalah pada usaha yaitu tidak ada distributor cadangan untuk bahan-bahan penting dan pembukuan terkadang diabaikan, solusinya adalah harus memiliki distributor cadangan dan melakukan pembukuan dengan benar dan konsisten.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI