Kedelai (Glicyne max (L.) Merril.) merupakan jenis pangan utama ketiga setelah padi dan jagung.Keperluan kedelai terus meningkat dengan diiringi bertumbuhanya jumlah penduduk dan kebutuhan bahan baku industri olahan pangan seperti tahu, tempe, kecap, susu kedelai dan sebagainya (Damardjati et al., 2005). Salah satu jenis kedelai yang dipanen segar adalah kedelai edamame (Glycine max (L.) Merr). Namun produktivitas tanaman kedelai di Kal-Sel masih tergolong rendah. Hal ini dikarenakan ada beberapa faktor, salah satunya disebabkan oleh tingkat kesuburan tanah yang tergolong rendah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan penggunaan pupuk kompos guano dalam budidaya kedelai edamame secara organik dan penggunaan lahan yang sesuai. Lahan basah memiliki potensi untuk dikembangkan dalam budidaya tanaman kedelai yaitu dengan penggunaan tanah tukungan.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kompos guano terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai edamame pada media tanah tukungan.dan untuk mengetahui dosis terbaik kompos guano terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai edamame pada media tanah tukungan. Penelitian berjalan pada bulan November sampai dengan Februari 2020, bertempat Rumah Kaca Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Unversitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Penelitian ini memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor Adapun faktor yang diteliti adalah dosis kompos guano (K), yang terdiri dari lima taraf, yaitu : k₀= kompos guano dosis 0 t/ha, k₁= kompos guano dosis 10 t/ha, k₂= kompos guano dosis 20 t/ha, k₃ = kompos guano dosis 30 t/ha dan k₄ = kompos guano dosis 40 t/ha. Pada satu perlakuan dilakukan lima kali sehingga diperoleh 25 satuan percobaan. Aplikasi kompos guano memberikan pengaruh terhadap komponen hasil kedelai edamame yaitu bobot tanaman segar dan bobot polong segar.Dosis 30 t/ha (168g/10kg tanah) kompos guano merupakan dosis terbaik dalam meningkatkan bobot tanaman segar dan bobot polong segar kedelai edamame yaitu masing-masing sebesar 41,93% dan 67,62% dibandingkan perlakuan kontrol.

Kata kunci :kedelai edamame, kompos guano, tanah tukungan