ABSTRAK

PENGKAJIAN NYERI PADA PASIEN KRITIS DENGAN INSTRUMEN CPOT: STUDI LITERATUR

Prawira, Ilham Budi

Latar Belakang:Pengukuran skor nyeri adalah salahsatu langkah awal untuk menentukan pengobatan nyeri agar sesuai prosedur. Meskipun tenaga kesehatan dalam hal ini perawat dan dokter di ruang lingkup ICU selalu berusaha untuk mendapatkan laporan nilai nyeri itu sendiri dari pasien.CPOT (Critical Pain Observation Tool), instrumen yang dikembangkan oleh Gelinas et al pada tahun 2006 dengan berbagai komponen penilaian yang terdiri dari 4 item yaitu ekspresi wajah, pergerakan badan, ketegangan otot, dan keteraturan penggunaan ventilator untuk pasien terintubasi maupun tidak terintubasi dengan rentang skor 0-8.

Tujuan: Mengetahui efektivitas, validitas & reliabilitas CPOT

Metode: Proses telaah ini dilakukansecara study literature. Sebelas literatur telah ditelaah dari sumber penyedia artikel berbasis elektronik yaitu dari: Plos One, Google Scholar dan PUBMED dari tahun penerbitan 2000-2020. Desain dari penelitian ini yaitu berupa Cross Sectional, Cohort. Populasi yang dipilih pada penelitian ini yaitu pasien dewasa yang mengalami nyeri dan dirawat diruang Intensive Care Unit.

Hasil: Didapatkan dari 9 artikel yang telah dipilih dan ditelaah bahwa 8 artikel menyatakan instrumen pengkajian nyeri CPOT memiliki nilai validitas dan reliabilitas tinggi, serta dua artikel dari jumlah seluruh artikel menyatakan bahwa instrumen CPOT memiliki nilai  validitas dan reliabilitas cukup rendah daripada instrumen pengkajian nyeri lainnya. Dua artikel menyatakan bahwa CPOT efektif digunakan pada pasien dengan terintubasi ataupun tidak.  

Pembahasan: CPOT instrumen efektif dalam menilai nyeri di area kritis serta memiliki nilai validitas cukup dan reliabilitas tinggi, hal ini ditunjukkan oleh beberapa artikel yang telah di teliti.

Kata Kunci: CPOT, ICU, dan Pengkajian nyeri.