Miskomunikasi dalam proyek konstruksi, merupakan faktor yang menurunkan efektifitas pekerjaan secara langsung maupun tidak langsung. Software dengan konsep BIM (Building Information Modeling) dapat digunakan untuk meningkatkan efektifitas dalam pengerjaan proyek, utamanya dengan model yang lebih detail. Faktor pendukungnya adalah data grafis yang terintegrasi dengan berbagai data non-grafis yang mendukung pada setiap tahap pekerjaan konstruksi. Dengan kemampuan grafis terkini, modeling dengan software BIM mendukung permodelan hingga ke detail terkecil model, sehingga hasil yang didapatkan akan mendukung tahap yang lebih lanjut sebuah proyek.
Tahapan metode yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari input data ukuran item Pekerjaan Struktural yang didapatkan dari Shop Drawing proyek Kantor Camat Landasan Ulin pada permodelan Tekla Structure. Kemudian diikuti dengan pencetakan Bill of Material dengan tool Report, yang kemudian digunakan untuk tahap analisa biaya ulang dengan volume yang dihasilkan dari software BIM. Dilanjutkan dengan perbandingan biaya antara metode konvensional dengan BIM, diakhiri dengan perhitungan efektifitas.
Hasil yang didapatkan dari perbandingan biaya antara perhitungan konvensional dengan hasil BIM, dinyatakan dengan angka efektifitas sebesar 6,29%. Ini mewakili penambahan biaya dikarenakan detailing yang tidak dapat dihitung dengan perhitungan konvensional.

Kata kunci : BIM, Tekla Structure, Analisa Biaya, Efektifitas, Detailing