DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Karakteristik Anatomi Tiga Jenis Kayu Kurang Dikenal Dari Hutan Sekunder Kalimantan Selatan, Indonesia
PENGARANG:MUHAMMAD RAIS ARIFIN
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-02-02


 

Kayu merupakan bahan yang digunakan dalam berbagai macam keperluan manusia, meskipun saat ini sudah ada bahan alternatif penggunaan kayu, seperti besi, plastik, baja, karet, dan lain sebagainya, namun kayu masih menjadi bahan yang paling banyak digunakan. Banyaknya permintaan kayu komersil seperti kayu meranti, kayu ulin, kayu jati, dan kayu komersial lainnya menyebabkan keterbatasan ketersediaan bahan baku kayu tersebut. Salah satu cara mengatasi permasalahan kekurangan bahan baku kayu, pemanfaatan kayu-kayu lokal kurang dikenal yang banyak tumbuh di hutan sekunder dapat dilakukan. Akan tetapi, pemanfaatan kayu tersebut harus sesuai dengan karakteristik kayunya. Karakteristik anatomi kayu, bisa digunakan sebagai dasar rekomendasi dalam pemanfaatan kayu-kayu kurang dikenal tersebut.

Sebanyak 3 spesies pohon (Nephelium sp, Neolitsea firma dan Vernonia arborea) pada setiap spesies dipilih masing-masing 3 pohon secara acak  dari hutan sekunder KHDTK Pendidikan dan Pelatihan Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, Indonesia (114° 56’ E, 03° 30’ S). Sebelum pohon diambil core sample-nya, ketinggian pohon (H) diukur dengan hagameter. Setelah itu diameter batang pada ketinggian 1,3m di atas permukaan tanah (D) diukur dengan menggunakan pita ukur diameter. Pengambilan core sample pada setiap pohondilakukan di ketinggian 1,3m dari permukaan tanah dengan pengambilan empat arah. Keempat core sample tersebut dipotong menjadi 1cm interval. Core sample yang telah dipotong dilakukan pengukuran kadar air, berat jenis, kekuatan tekan, panjang serat dan morfologi sel.

Kadar air pada kayu tengkook ayam (Nephelium sp), madang pirawas (Neolitsea firma) dan merambung (Vernonia arborea) secara berturut-turut yaitu 22,77%, 37,10% dan 61,85% dengan berat jenisnya 0,59, 0,55 dan 0,34. Kekuatan tekan pada kayu tengkook ayam, madang pirawas dan merambung berturut-turut yaitu 34,7MPa, 32MPa dan 15,02MPa. Panjang serat pada ketiga kayu tersebut berturut-turut yaitu 1250µm, 1183,3µm dan 1776,7µm dengan diameter seratnya berturut-turut yaitu 14,89µm, 18,59µm dan 22,9µm dengan ketebalan dinding seratnya berturut-turut yaitu 4,93µm, 4,16µm dan 2,33µm .Panjang pembuluh dari ketiga kayu tersebut secara berturut-turut yaitu 52,67µm, 49,00µm dan 43,33µm. Berdasarkan berat jenis dan kekuatan tekan yang tinggi kayu tengkook ayam cocok digunakan untuk gagang peralatan. Berdasarkan berat jenis dan kekuatan tekan yang menengah kayu madang pirawas cocok digunakan untuk konstruksi ringan dan konstruksi sementara. Berdasarkan turunan seratnya kayu merambung cocok untuk penggunaan pulp dan kertas.

 

Kata kunci: Anatomi, Panjang Serat, Turunan Serat, Berat Jenis

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI