Pondasi tiang bor adalah jenis pondasi dalam dengan desain bentuk tabung yang berfungsi meneruskan beban bangunan ke lapisan tanah keras. Pondasi tiang bor dirancang untuk menahan beban vertikal dan juga untuk menahan beban horisontal. Beban vertikal adalah beban dalam arah vertikal, sedangkan beban horisontal merupakan beban yang berkerja tegak lurus dengan tiang sehingga memungkinkan terjadinya pergeseran bila tidak mampu menahannya. Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah untuk memikul tekanan atau beban maksimum yang diizinkan untuk berkerja pada pondasi, dan dibagi faktor keamanan (safety factor) agar mendapatkan nilai daya dukung izin.

Daya dukung tanah terdiri dari daya dukung vertikal dan daya dukung horisontal. Daya dukung vertikal dapat dihitung dengan mennggunakan data hasil uji tanah dan data hasil uji SPT, Terdapat beberapa metode untuk menentukan tahanan ujung dan tahanan gesek tiang. Sedangkan daya dukung horisontal hanya menggunakan metode Broms.

Hasil perhitungan daya dukung vertikal izin pada BH-05 memiliki nilai yang bervariasi yaitu 325,73 ton, 211,66 ton, dan 124,67 ton. Untuk hasil perhitungan daya dukung horisontal izin terdapat perbedaan nilai dengan hasil di lapangan. Kapasitas daya dukung yang diperoleh di lapangan sebesar 17 ton. Berdasarkan hasil perhitungan daya dukung horisontal pada BH-05 didapatkan nilai 82 ton. Perbandingan hasil daya dukung horisontal teoritis dengan di lapangan berbeda jauh, dikarenakan pertimbangan kebutuhan gaya yang berkerja ada dua yaitu daya dukung vertikal dan daya dukung horisontal. Faktor-faktor yang mempengaruhi daya dukung horisontal adalah momen maksimum tiang, diameter, letak momen maksimal di lintang nol, dan kohesi undrained.

Kata Kunci : tiang bor, daya dukung vertikal, daya dukung horisontal.