DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PERAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS DALAM PENANGAN ANAK DENGAN ATTENTION DEFICIT WITH HYPERACTIVE DISORDER DALAM SETTING KELAS INKLUSIF DI SDN TELUK DALAM 1 BANJARMASIN
PENGARANG:SITI NURCANDRAWATI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-02-05


 

ABSTRAK

 

SITI NUR CANDRA WATI. 1610127220014. Peran Guru Pendidikan Khusus Dalam Penanganan AnakDenganAtention Deficit with Hyperactive Disorder (ADHD) Dalam Setting Kelas InklusifDi SDN Teluk Dalam 1 Banjarmasin. Skripsi Program Strata-1 Pendidikan Khusus. Jurusan Ilmu Pendidikan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. PembimbingI:Dr.H. Amka, M.Si dan Pembimbing II: Jiyanta, M.Pd.

Kata Kunci : Atention Deficit with Hyperactive Disorder (ADHD), Peran Guru Pendidikan Khusus

          Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengalaman peneliti ketika melakukan praktek lapangan di SDN Teluk Dalam 1 yang merupakan sekolah inklusi dan mengadakan pendampingan kepada anak DenganADHD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru pendidikan khusus sebagai; 1) pengajar, 2)  pengelola kelas, 3) mediator, 4) fasilitator, 5) pembimbing, 6) motivator, dan 7) evaluator dalam penanganan anak  dengan ADHD  dalam setting kelas inklusifDi SDN Teluk Dalam 1 Banjarmasin

          Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah guru pendidikan khusus dan guru kelas. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan.

          Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru pendidikan khusus dalam penanganan anakdenganADHD dalam setting kelas inklusif ; 1) sebagai  pengajar didalam kelas lebih diserahkan kepada guru kelas, 2) sebagai pengelola kelas guru pendidikan khusus berkolaborasi dengan guru kelas untuk mengendalikan prilaku anak ADHD, 3) sebagai mediator dalam hal ini belum menyediakan media pembelajaran yang maksimal untuk anak dan sebagai mediator hubungan anak dengan teman dikelasnya masih belum optimal, 4) sebagai fasilitator masih dimaknai hanya sebatas memberikan pemahaman dan mengajarkan apa yang belum anak bisa lakukan dalam aspek akademik, 5) sebagai pembimbing aspek yang menjadi fokus dalam bimbingan hanya akademik dan prilaku dan masih dilakukan secara sederhana karena guru pendidikan khusus yang menjadi narasumber penelitian yang ditemukan dilapangan bukan berlatar belakang dari pendidikan inklusi,6) sebagai motivator guru pendidikan khusus memberlakukan pujian dan hukuman serta mengikutsertakan orang tua dalam memotivasi anak,  7) sebagai evaluator guru pendidikan khusus membuat laporan hasil identifikasi perkembangan anak dan akan di berikan kepada orangtua pada akhir semester.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI