Fungsi Pertanyaan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 31 Banjarmasin merupakan judul dari penelitian ini. Pemilihan judul tersebut dikarenakan penelitian ini merupakan kajian menarik yang bertujuan untuk mendeskripsikan ragam dan fungsi pertanyaan yang diberikan guru kepada siswa dalam pembelajaran. SMP Negeri 31 Banjarmasin dipilih sebagai objek penelitian karena sekolah ini mempunyai akriditas A, diakui sebagai sekolah yang cukup berprestasi dan memiliki guru yang terlatih dalam berbagai keterampilan mengajar yang baik.

Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Data berupa pertanyaan dalam pembelajaran bahasa indonesia. Sumber data diperoleh dari siswa beserta Ibu Hj. Mahrita, S.Pd selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 31 Banjarmasin. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa observasi dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru bahasa Indonesia. teknis analisis data meliputi langkah- langkah, seperti: 1) mereduksi data, (2) menyajikan data, dan (3) menarik kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru bahasa Indonesia menggunakan tujuh jenis ragam pertanyaan beserta intensitas penggunaannya, yaitu (1) ragam pertanyaan pengetahuan sebanyak 8 pertanyaan, (2) ragam pertanyaan pemahaman sebanyak 5 pertanyaan, (3) ragam pertanyaan terapan sebanyak 5 pertanyaan, (4) ragam pertanyaan analisis sebanyak 3 pertanyaan, (5) ragam pertanyaan menggali sebanyak 5 pertanyaan, (6) ragam pertanyaan permintaan sebanyak 3 pertanyaan, dan (7) ragam pertanyaan evaluasi sebanyak 3 pertanyaan. guru bahasa Indonesia juga menggunakan delapan fungsi pertanyaan yaitu:(1) fungsi manajemen, (2) fungsi elisitasi faktual, (3) fungsi isyarat elisitasi, (4) fungsi membangun konten atau mengumpulkan informasi tentang tema, (5) fungsi merekap, (6) fungsi memeriksa pengetahuan, (7) fungsi membangun pemahaman, dan (8) fungsi konfirmasi. Dapat disimpilkan, guru bahasa Indonesia sudah mampu untuk mengembangkan berbagai macam pertanyaan sesuai dengan tingkat berpikir siswa. Guru sudah mampu menciptakan pertanyaan yang beragam dan dengan fungsi yang sesuai dengan kemampuan berpikir siswanya.