Siti  Aminah (1610111320011), Arsitektur Tradisional Rumah Betang Suku Dayak Siang di Desa Tumbang Apat Kecamatan Sungai Babuat Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah Abad 21. (Pembimbing I Drs. Hairiyadi, M.Hum dan Pembimbing II Drs. Rusdi Effendi, M.Pd) pada Program Studi Pendidikan Sejarah. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.

Arsitektur Tradisional rumah betang Tumbang Apat menggali karya dari suku pedalaman Dayak Siang dengan bentuk bangunan panggung dan memanjang. Pada bagian bawah pondasinya didirikan dengan cara menggunakan pasak kayu guna saling merekatkan dan menguatkan bangunan, sehingga terlihat lebih Artistik.. Kesederhanaan bentuk bangunan rumah Betang Tumbang Apat mengandung makna tersendiri, karena dibalik sederhananya bangunan tersebut mengarahkan pada pribadi masyarakat Dayak Siang yang tidak memandang status atau kasta.

Dalam menyelesaikan penelitian ini, penulis menggunakan metode sejarah. Metode yang pertama adalah mengumpulkan data yang valid yang sesuai pada zamannya dulu. Tahapan kedua memverifikasi data dan mengkritik sumber data lisan dan data benda. Tahapan berikutnya ialah penafsiran atau Interpretasi yaitu dengan menyusun fakta-fakta yang telah didapatkan. Tahapan terakhir yaitu Historiografi yaitu menuliskan sejarah berdasarkan pada fakta-fakta yang telah ditafsirkan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Makna dan Ciri Khas Arsitektur Tradisional Rumah Betang Suku Dayak Siang yang berada di Desa Tumbang Apat Kecamatan Sungai Babuat, Kabupaten Murung Raya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ciri khas arsitektur tradisional rumah Betang suku Dayak Siang hingga saat ini masih terlestarikan dan hal tersebut secara sadar masyarakat sekitar juga menjaga kebudayaan. Dalam bangunan rumah Betang Tumbang Apat untuk sekarang hampir tidak ada lagi ragam hias dan seni didalamnya. Mengingat rumah betang sudah berumur sangat tua faktor tersebut yang menjadi pemicu. Asosiasi dalam rumah Betang yakni Lumbung, Potugur, Sandung, dan Tiang Pantar sudah tidak ada lagi untuk sekarang.

Kata Kunci: Arsitektur Tradisional, Rumah Batang, Dayak Siang