Manusia adalah makhluk yang cerdas dan dapat mengembangkan gagasan budaya yang mendukung kehidupan. Seni dan budaya merupakan cara hidup perkembangan manusia banyak aspek budaya yang menentukan tingkah laku manusia atau kelompok itu sendiri.Elemen seni dan budaya yang tersebar dalam aktivitas manusia memiliki arti bahwa budaya harus sangat dekat dengan dunia pemiliknya, karena asal usul dan akarnya terletak pada adat istiadat masyarakat setempat.Seni dan budaya merupakan sebuah warisan dan kekayaan suatu wilayah. Suku paser salah satu diantara pemilik warisan kompenen seni dan budaya yang beragam serta menarik. Tahun 1960 Suku Paser mengalami kemunduran seni dan budaya dan berakhir tahun 2000 setelah pemerintah membentuk Lembaga Adat Paser dalam hal mengelola, merangkul dan melindungi seni dan budaya, masyarakat Suku Paser yang keberadaannya masih bertahan dalam lingkungan keseharian maupun sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap eksistensi seni dan budaya Suku Paser setelah runtuhnya Kerajaan Sadurengas. Penelitian ini menggunakan metode sejarah, data dan informasi yang diperoleh melalui penelitian yang dilakukan di Kabupaten Paser telah menghasilkan hasil yang berkaitan dengan penelitian seni budaya Suku Paser. Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tahun 1960 yang mengalami runtuhnya seni dan budaya Suku Paser dan dimulainya kembali kejayaan seni dan budaya dengan terbentuknya Lembaga Adat Paser tahun 2000 diharapkan masyarakat etnis adat Suku Paser bekerja sama dalam melestarikan kekayaan kebudayaan Suku Paser. Faktor penunjang yang dimiliki Suku Paser adalah peran Lembaga Adat Paser, Pemerintah dan masyarakat Suku Paser. Faktor penghambat Suku Paserdalampenelitian seni dan budaya yaitu: dana, kurang rasa persatuan dari beberapa etnis anak Suku Paser, kurangnya minat generasi muda dan berkurangnya tokoh adat.