DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ANALISIS KOMPARATIF PENERAPAN KOMBINASI MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI), STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN MAKE A MATCH DAN TALKING STICK PADA MUATAN MATEMATIKA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI
PENGARANG:TUTI HERAWATI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-02-10


ABSTRAK

Herawati. Tuti. 2020. Analisis Komparatif Penerapan Kombinasi Model Direct Instruction (DI), Student Teams Achievement Division(STAD)dengan  Make A Match dan Talking Stickpada Muatan MatematikaKelas IV Sekolah Dasar Negeri. Skripsi Program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing Dr. H. Ahmad Muhyani Rizalie, M.Si.

Kata Kunci:   Analisis Komparatif, Direct Instruction, Student Team Achievement      Division, Make A Match, Talking Stick

Permasalahan dalam penelitian ini adalah berdasarkan studi pendahuluan skripsi 1 oleh Ika Yuliansari (2019) dan skripsi 2 oleh Raudhatul jannah (2019) disimpulkan bahwa kedua skripsi telah menerapkan kombinasi model Student Teams Achievement Division(STAD)dilengkapi dengan model  Make A Match dan Talking Stick berhasil meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar pada dua buah hasil penelitian tindakan kelas yang menggunakan model yang mirip.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kepustakaan. Penelitian dilakukan dengan dua tahap yaitu analisis data individual dan analisis data lintas individual.

Melalui penelitian ini, diperoleh temuan berikut. Pada aktivitas guru: (a) Guru melakukan refleksi di setiap pertemuan dengan teliti untuk memperbaiki kesalahan sebelumnya. (b) Ketepatan guru dalam memilih dan menerapkan kombinasi model pembelajaran sangat baik. (c) Keterampilan guru dalam menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan sangat jelas. (d) Keterampilan guru dalam membimbing kelompok kecil sangat baik. (e) Keterampilan guru dalam menyampaikan materi pelajaran secara terstruktur. (f) Guru melaksanakan model pembelajaran dengan sangat baik. Pada aktivitas siswa: (a) Penggunaan kombinasi model yang sangat baik menuntut siswa untuk dapat lebih aktif di kelas. (b) Kegiatan pembelajaran lebih bermakna karena siswa dibagi dalam kelompok yang heterogen sehingga terjadi interaksi antar siswa untuk berbagi pengetahuan. (c) Siswa sangat baik dalam melakukan kerja kelompok dengan melakukan investigasi. (d) Siswa mencatat hasil diskusi dari kelompok lain sehingga lebih dapat memahami lagi tentang materi yang telah dipelajari. (e) Siswa dapat memecahkan masalah yang diberikan dengan sangat baik. Pada hasil belajar: (a) Peningkatan hasil belajar kognitif disebabkan karena guru lebih memusatkan materi pembelajaran sehingga siswa dapat lebih menguasai materi pembelajaran. (b) Kegiatan pembelajaran lebih bermakna karena siswa dibagi dalam kelompok yang heterogen sehingga terjadi interaksi antar siswa untuk berbagi pengetahuan. (c) Siswa sangat baik dalam melakukan kerja kelompok dengan melakukan investigasi. (d) Guru melakukan evaluasi di akhir kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan ada skripsi 1 oleh Ika Yuliansari dalam aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa lebih baik dibandingkan hasil penelitian skripsi 2 oleh Raudhatul Jannah. Hal ini disebabkan perbedaan perolehan skor dan klasikal dari kedua buah skripsi.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI