DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ANALISA PERCEPATAN PROYEK DENGAN METODE CRASH PROGRAM STUDI KASUS: PROYEK PEMBANGUNAN TISSUE CULTURE LABORATORY PHASE I
PENGARANG:SUSIANI SUPRIHATIN
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-02-10


ANALISA PERCEPATAN PROYEK DENGAN METODE CRASH PROGRAM STUDI KASUS: PROYEK PEMBANGUNAN TISSUE CULTURE LABORATORY PHASE I

 

Susiani Suprihatin1), Eliatun, S.T., M.T.2)

1)      Mahasiswa S-1 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat

2)      Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat

ABSTRAK

 

Terjadinya keterlambatan biasanya memicu seorang kontraktor untuk melakukan percepatan proyek sebagai solusi dari keterlambatan. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kerugian biaya dan waktu. Dalam penerapannya, banyak metode-metode yang digunakan dalam proses percepatan, salah satunya metode crashing. Crashing adalah suatu proses yang disengaja, sistematis dan analitik dengan cara melakukan pengujian dari semua kegiatan dalam suatu proyek yang dipusatkan pada kegiatan yang berada pada jalur kritis (Sebastian, 2015).

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa keterlambatan menggunakan metode crashing dan studi kasus Proyek Pembangunan Tissue Culture Laboratory Phase 1. Proyek ini diperkirakan menghabiskan biaya sebesar IDR. 11.500.000.000 dengan waktu pengerjaan keseluruhan akan selesai dalam 540 hari kalender atau 77 minggu. Pemilik proyek ini adalah PT. Bumitama Gunajaya Agro dan kontraktornya adalah PT. Jaya Bangun Perkasa. Proyek ini mengalami keterlambatan selama kurang lebih 60 hari kalender dikarenakan terjadinya perubahan yang diminta oleh pemilik proyek atau terjadi contract change order (cco).

Hasil analisis dari Proyek Pembangunan Tissue Culture Laboratory Phase 1 adalah total biaya proyek dalam kondisi normal adalah sebesar IDR 11.500.000.000,00 dengan durasi pekerjaan struktur rencana 220 hari kalender. Dari penelitian ini total biaya proyek sesudah percepatan (crashing) dengan alternatif penambahan jam kerja selama empat jam didapat sebesar IDR  11.125.103.341,91 dengan durasi pengerjaan 160 hari atau 27,3% lebih cepat dari durasi normal. Total biaya langsung apabila dilakukan alternatif percepatan dengan penambahan empat jam kerja adalah sebesar IDR 10.703.436.675,24 dengan selisih cost slope sebesar IDR 353.436.675,00. Sedangkan perhitungan denda apabila terjadi keterlambatan selama 60 hari sesuai aturan kontrak Nomor 002-BGN/WNLL-BTLB/CVL-JKT/04/2018 adalah sebesar  IDR 690.000.000,00.

Kata Kunci: Durasi Percepatan, Metode Crashing, Perhitungan Denda

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI