DIGITAL LIBRARY



JUDUL:KAIN PAMINTAN SEBAGAI BENDA SAKRAL UNTUK PENGOBATAN DIMASYARAKAT DESA ASIA BARU KECAMATAN KURIPAN KABUPATEN BARITO KUALA KALIMANTAN SELATAN
PENGARANG:Normin
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-02-10


 

Normin,  2019. Kain Pamintan Sebagai Benda Sakral Untuk Pengobatan di Masyarakat Desa Asia Baru Kecamatan Kuripan Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan. Skripsi Program Studi Pendidikan Sosiologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing (I) Alfisyah, Pembimbing(II) Syahlan

 

Kata Kunci : Kepercayaan, magis dan kain pamintan

                      

               Bentuk kepercayaanyang  dipercaya oleh masyarakat, telah berkembang  dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern. Perkembangan masyarakat modern diiringi dengan pola pikiran yang rasional. Pada kenyataanya masyarakat masih membawa nilai-nilai ketradisionalannya dengan mempercayai pengobatan menggunakan kain pamintan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) cara pengobatan menggunakan kain pamintan (2) cara memperlakukan kain pamintan.

              Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.  Sumber data dipilih secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi kelapangan, wawancara mendalam kepada informan dan dokumentasi. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Verification).

               Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1)  Cara pengobatan menggunakan kain pamintan dilakukan dengan beberapa cara yang pertama adalah diletakan diatas kepala seperti memakai kerudung untuk perempuan dan untuk laki-laki diletakan diatas kepala seperti laung setelah menyiapkan kain pamintan selanjutnya menyiapkan tapung tawar setelah itu baru menyiapkan  sesaji berupa singkaruk, pisang, tapai, nasi ketan dan telur rebus.  Setelah semuanya disiapkan dilanjutkan dengan membaca do’a- do’a surah alfatihah dan sholawat setelah do’a-doa dibacakan barulah kain pamintan tersebut dipasangkan dikepala guna untuk pengobatan .(2) cara  memperlakukan kain pamintan disebabkan karena adanya kepercayaan pingitan  dari kain pamintan  adapun pingitan yang terjadi  antara lain, sakit kepala yang tidak bisa disembuhkan secara medis, demam yang tak kunjung sembuh dan sakit perut. Adapun tempat penyimpanan kain pamintan tidak boleh disembaranng tempat. Dan sebelum menyimpannya pun juga harus diberi tapung tawar terlebih dahulu.

Berdasarkan dari hasil penelitian, disarankan untuk masyarakat di desa Asia Baru diharapkan selalu  menjaga  Kain pamintan agar  tetap menjaga warisan yang sudah turun temurun dari nenek moyang.

                                                          

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI