Keberhasilan suatu teknologi baru ditentukan oleh sejauh mana teknologi tersebut diterapkan oleh petani padi usahatani mereka khususnya teknologi tabela, sehingga dapat mengatasi masalah sebelumnya. Tujuan penelitian mengetahui tingkat adopsi inovasi petani terhadap teknologi tanam benih langsung (TABELA), hubungan tingkat adopsi inovasi teknologi tanam benih langsung (TABELA) dengan pendidikan, pengalaman dan luas tanam serta mengetahui permasalahan petani dalam berusahatani padi unggul. Penelitian ini menggunakan teknik sensus yaitu mengambil seluruh petani yang menerapkan teknologi tabel, yaitu sebanyak 33 orang. Analisis dilakukan dengan deskriptif kualitatif dan korelasi serial. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat adopsi inovasi teknologi tanam benih langsung (TABELA) petani padi unggul termasuk tingkat kategori sedang dengan nilai persentase sebesar 72,73%. Artinya dapat dikatakan petani responden menerapkan teknologi tanam benih langsung (TABELA) belum secara optimal pada usahatani padi unggul. Terdapat hubungan yang signifikan anatara tingkat adopsi inovasi teknologi tanam benih langsung (TABELA) dengan pendidikan, pengalamn dan luas tanam padi unggul. Permasalahan yang sering dihadapi oleh petani padi unggul dalam penerapan teknologi tabela, yakni pengendalian gulma, lahan yang tidak rata dan kekurangan air dalam pengairan untuk tanaman padi.