Purun tikus (Eleocharis dulcis) jenis tanaman yangyang dapat dimanfaatkan menjadi kerajinan tangan seperti tikar, dapat juga dijadikan serat untuk bahan perekat karena memiliki harga yang murah dan juga ketersediaan yang banyak.Banyaknya penggunaan styrofoam yang tidak dapat terurai secara alami oleh lingkungan dapat menyebabkan terjadinya penumpukan sampah dilingkungan sekitar, oleh karena itu dilakukan pengantian styrofoam dengan biodegradable foam berbahan baku pati dan juga serat yang dapat diuraikan secara alami oleh oleh lingkungan.Pembuatan biofoam dengan bahan baku pati tapioka dengan penambahan serat purun tikus dengan konsentrasi serat 0%, 5%, 10%, dan 15%, serta dilakukan pengujian untuk mengetahui hasil terbaik dari pengujian kadar air, kadar abu, kuat tekan, biodegrabilitas, daya serap air serta uji rangking untuk mengetahui ketertarikan konsumen pada biofoam yang dihasilkan.Analisis harga pokok pada produk  dilakukan pada biodegradable foam pada hasil uji kuat tertinggi dengan penambahan serat sebanyak 15%. Metode perhitungan menggunakan varibael costing, hasil perhitungan yaitu Rp.1.054,24/produk.