Penelitian ini mengangkat isu Komunikasi Gender tentang program Keluarga Berencana di Kota Banjarmasin yang berkaitan erat dengan kebudayaan dan makna maskulinitas serta feminimitas. Budaya sendiri terdiri dari sistem kepercayaan, nilai-nilai dan prilaku yang membentuk sebuah sistem sosial tertentu. Cara manusia mengkomunikasikan identitas gender di pengaruhi oleh budaya penafsiran, pemahaman, penilaian, dan media yang menampilkan berbagai peran gender. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi gender tentangProgram keluarga Berencana itu sendiri.

Penelitian ini memamak metode kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Teknik analisis data yang di gunakan adalah analisis isi, dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, dan wawancara serta studi literatur. Teori yang di gunakan dalam penelitian ini adalah teori interaksi simbolik. Penelitian ini menggunakan konsep dalam berbagai macam komunikasi yang ada pasangan laki-laki dan perempuan sebagai indikator untuk menentukan kategori komunikasi gender.

Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa komunikasi gender tentang program keluarga berencana di Banjarmasin di pengaruhi oleh banyak faktor, yakni tingkat pendidikan seseorang dan faktor budaya yang terbentuk di masyarakat. Penelitian ini menunjukkan pula bahwa penggunaan Teori Goerge tentang interaksi simbolik Mind Self Society dan teori ini relevan dengan pola dan kegiatan komunikasi dalam masyarakat Kota Banjarmasin.

Kata Kunci : Komunikasi Gender, Program Keluarga Berencana