SMA Negeri 7 Banjarmasinsebelumnya sudah menggunakan pembelajaran berbasis digital dengan memanfaatkan teknologi berupa penggunaan smartphone dengan aplikasinya seperti whatsapp, web, dan email. Akan tetapi penggunaannya masih belum optimal, karena guru cenderung lebih sering menerapkan pembelajaran secara konvensional dibandingkan menggunakan pembelajaran berbasis digital.Pada era digital seperti sekarang ini, apalagi keadaan dihadapkan dengan pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) yang membuat sekolah tidak bisa melaksanakan proses belajar mengajar tatap muka secara langsung serta mengharuskan guru untuk dapat mengembangkan perangkat pembelajaran melalui sistem pembelajaran berbasis digital.Dengan menggunakan sistem pembelajaran era digital pada proses pembelajaran maka diharapkan guru dan peserta didik mendapatkan kemudahan dalam pembelajaran. Sehingga tujuan yang hendak dicapai dapat diperoleh dengan maksimal. Maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran berbasis digital pada pembelajaran sejarah diSMAN 7 Banjarmasin, 2) mendeskripsikan penerapan pembelajaran berbasis digital pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 7 Banjarmasin, 3) mendeskripsikan kendala kendala yang di hadapi guru setelah pelaksanaan penggunaan pembelajaran berbasis digital pada mata pelajaran sejarah di SMAN 7 Banjarmasin.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen. Sedangkan untuk uji keabsahan data menggunakan triangulasi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: 1) Guru membuat rancangan perencanaan dengan baik dan menggunakan pembelajaran berbasis digital, 2) penerapan pembelajaran berbasis digital di kelas XI IPA 5 berjalan lancar meskipun ada kendala yang dihadapi guru ataupun peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung. 3) kendala yang dihadapi oleh guru dan peserta didik dalam penerapan pembelajaran berbasis digital, diantaranya fasilitas sarana penunjang pembelajaran yang kurang memadai, jaringan internet yang dirasakan masih kurang stabil, dan kuota internet yang diperlukan cukup banyak untuk mengakses aplikasi pembelajaran pada media digital.

Kata kunci: Pembelajaran, Era Digital, Pembelajaran digital, SMAN 7 Banjarmasin