Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kedudukan dan tanggungjawab notaris dalam melaksanakan pengikatan jaminan deposito berkaitan dengan rahasia bank yang disalahkangunakan oleh pihak lain. Kegunaan penelitian dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi perkembanganilmu hukum berkaitan dengan Notaris dan Perbankan, bagi aparat penegak hukum dan aparat terkait lainnya dalam hal penyelesaian permasalahan kedudukan dan tanggung jawab Notaris dalam pelaksanaan pengikatan akta jaminan deposito berkaitan dengan rahasia bank. Penelitian menggunakan jenis penelitian hukum normatif, penelitian yang mengkaji persoalan hukum dari sudut pandang ilmu hukum secara mendalam terhadap norma hukum yang dibentuk.

Menurut hasil penelitian, bahwa Notaris yang menjalankan tugasnya dalam pembuatan akta jaminan deposito harus tunduk pada ketentuan rahasia jabatan Notaris sebagaimana diatur dalam Pasal 4, Pasal 16 ayat 1 hurup e dan Pasal 54 UU Jabatan Notaris. Dalam hal ini notaris wajib merahasiakan segala suatu yang berhubungan dengan akta dan melindungi kepentingan semua pihak yang terkait. Secara interprestasi gramatikal dan ekstentif notaris termasuk dalam pihak terafiliasi yang dimaksud  pada  Pasal  1  butir  22 huruf c UU Perbankan, dalam kedudukannya sebagai pihak terafiliasi wajib menyimpan rahasia. Selain tunduk pada ketentuan rahasia jabatan Notaris, juga harus tunduk  pada  ketentuan  rahasia  bank  yang  diatur  dalam  UU Perbankan.

Bahwa apabila Notaris yang memberikan jasa bagi bank berupa pengikatan jaminan deposito, wajib merahasiakan segala isi akta-akta yang dibuat antara bank dengan nasabah penyimpan. Notaris dalam menjalankan tugas jabatannya terbukti melakukan kelalaian sehingga akta yang dibuatnya disalahgunakan oleh pihak lain, secara khusus dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam Pasal 50 UU Perbankan yang berupa ancaman pidana dan denda secara akumulatif karena notaris sebagai pihak terafiliasi.