Teater Tradisional Mamanda merupakan salah satu kesenian tradisional
Kalimantan Selatan yang saat ini sudah mengalami kemunduran peminat. Banyak
masyarakat atau mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat yang tidak
mengetahui tantang teater tradisional Mamanda karena jarang ditampilkan.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana teater
Mamanda di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin yang dibawakan oleh
Kampoeng Seni Boedaja dari pertama kali hingga menurunya eksistensi teater
Mamanda dan bagaimana pandangan pelaku seni kampus terhadap teater
Mamanda.
Penelitian ini menggunakan metode sejarah melalui empat tahap, yaitu
heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sumber data terdiri dari sumber
primer yang didapatkan dari sumber terkait dengan obyek yang diteliti dan
sumber skunder yang didapatkan dari perpustakaan berupa buku arsip daerah dan
internet, setelah itu dilakukan kritik terhadap dokumen dan hasil wawncara, lalu
menghubung-kaitkan dan menggabungkan data yang sudah diperoleh kemudian
ditulis dengan pendekatan sejarah.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa eksistensi teater tradisional
Mamanda sudah menurun disebabkan karena terdapatnya beberapa penyebab
seperti mahalnya biaya dan sulinya mengembangkan tampilan Mamanda,sehingga
Kampoeng seni Boedaja Universitas lambung Mangkurat atau teater kampus
lainnya jarang membawakan lagi.
Eksistensi teater tradisional Mamanda saat ini dalam masa penurunan,
namun masih bisa ditingkatkan lagi dengan cara bersatunya teater kampus yang
tergabung dalam aliansi FKPSK untuk menyelanggarakan pementasan Mamanda
dari kampus ke kampus lainnya.
Kata Kunci : Teater Mamanda, Teater Kampus.