DIGITAL LIBRARY



JUDUL:TRADISI MASSAU'LA DALAM PERKAWINAN MASYARAKAT DI DESA PULAU KERAYAAN KECAMATAN PULAU LAUT KEPULAUAN KABUPATEN KOTABARU
PENGARANG:MUHAMMAD KURNIA NUGRAHA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-02-16


ABSTRAK

 

Muhammad Kurnia Nugraha, 2020. Tradisi Massau’la Dalam Perkawinan Masyarakat Di Desa Pulau Kerayaan Kecamatan Pulau Laul Kepulauan Kabupaten Kotabaru. Skripsi Program Studi Pendidikan Sosiologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing (I) Nasrullah, (II) Syahlan Mattiro.

Kata Kunci: tradisi, massau’la,perkawinan, proses pelaksanaan dan makna.

Perkawinan merupakan tahap hidup baru antara laki-laki dan perempuan dan memiliki tanggung jawab baru. Oleh sebab itu para orang tua wajib menggelar upacara adat massau’la dengan tujuan agar bisa melaksanakan tanggung jawab tersebut. Tradisi Massau’la merupakan bentuk papasang atau pesan dari nenek moyang yang tetap dilaksanakan masyarakat Mandar di Desa Pulau Kerayaan dulu sampai sekarang. Waktu pelaksanaan massau’la biasanya malam hari sesudah sholat magrib atau sehari sebelum akad nikah. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses pelaksanaan tradisi massau’la dan mengetahui makna yang terkandung didalamnya. 

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Sumber data yang digunakan secara snowball dan informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan pada bulan juni 2019 hingga januari 2020. Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian yaitu reduksi data, penyajian data dan penerikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) proses pelaksanaan tradisi massau’la selalu dilaksanakan dalam perkawinan antara kerabat atau beda suku oleh masyarakat Mandar setempat. Terdapat tiga tahap massau’la yaitu, pertama ma’anna naung, kedua mapewayoi dan ketiga malakkai. (2) makna tradisi massau’la dalam perkawinan yang berisi doa-doa keselamatan dan media pensucian untuk pengantin dan keturunannya nanti. Dari makna massau’la mempunyai dua makna yang terkandung yakni makna simbolik dan makna ritual. makna simbolik dari sesaji yang melambangkan meliputi perlindungan, keturunan, keharmonisan, moral, rezeki, mandarin dan penghormatan kepada leluhur.  Makna ritual yaitu perlindungan, mengingat Tuhan dan matabe, suatu adab kepada roh leluhur. 

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disarankan bagi masyarakat Mandar Desa Pulau Kerayaan tetap menjaga dan melestarikan budaya sebagai bentuk kepatuhan dari amanah nenek moyang. Bagi peneliti lain ingin melakukan penelitian yang mendalam terhadap tradisi massau’la terutama pada upacara selanjutnya atau melattigi. 

 

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI