Menurut SNI 03-0691-1996, paving-block yang digunakan untuk standar pengujian kuat tekan adalah paving block yang dipotong berbentuk kubus dan rusuk-rusuknya disesuaikan dengan tebal paving block. Sedangkan untuk kondisi di lapangan, biasanya dilakukan dengan pengujian kuat tekan langsung terhadap benda uji paving block secara utuh. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kuat tekan dari kedua metode tersebut, sehingga bisa didapatkan besaran faktor konversi kuat tekan paving block bentuk asli terhadap bentuk standar SNI.

Paving block menggunakan rasio perbandingan 1:2:3 untuk semen, agregat halus, dan agregat kasar/kricak dengan nilai FAS 0,4. Bahan-bahan material yang digunakan seperti, semen yaitu Semen PCC Tipe 1, agregat halus yaitu Pasir Liang Anggang, dan agregat kasar yaitu Batu Pecah/Kricak Awang Bangkal. Benda uji paving block berbentuk persegi panjang berukuran 20x10x6 cm dan segi enam berukuran sisi 10 cm tebal 6 cm dan untuk benda uji paving block dengan bentuk standar SNI 03-0691-1996, berukuran kubus 6x6x6 cm.

Pada penelitian ini didapatkan nilai  kuat tekan benda uji paving block persegi panjang bentuk asli (20x10x6 cm) lebih besar dari kuat tekan paving block berdasarkan bentuk standard SNI yaitu rata-rata sebesar 39,45 % (3,64 MPa). Sedangkan nilai kuat tekan paving block segi enam bentuk asli (S=10 cm, t=6 cm) lebih kecil dari paving block standard SNI yaitu rata-rata  sebesar 7,11 % (0,84 MPa). Besaran faktor konversi yang diperoleh pada paving block untuk bentuk persegi panjang yaitu 0,72 dan untuk bentuk segi enam yaitu 1,08. Penyerapan air yang diperoleh pada paving block untuk bentuk persegi panjang yaitu 6,36% dan untuk bentuk segi enam yaitu 4,97%.

Kata kunci: paving block, faktor konversi, kuat tekan, kricak