(Oleh: Alif Antasari Noer; Dr. Sudarningsih S. Pd, M. Si; Sri Cahyo Wahyono S.Si, M. Si. ; 2021) 

Pengukuran suseptibilitas magnetik sering digunakan dalam berbagai kajian untuk mengetahui kondisi suatu lingkungan, dengan adanya pengukuran suseptibilitas dapat memudahkan dalam pembedaan kondisi tercemar atau tidaknya tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa hal yang mencakup tentang unsur tanah, suseptibilitas magnetik, dan kondisi fisik dari tanah pertanian dengan berbagai macam jenis tanaman yang ditanam oleh petani lokal di Kecamatan Landasan Ulin, Kalimantan Selatan. Sampel diukur dengan menggunakan Bartington MS2B untuk mengetahui nilai suseptibilitas magnetik tanah, serta uji XRF untuk mengetahui kandungan unsur logam berat yang terkandung di dalam tanah. Nilai suseptibilitas sampel tanah bervariasi antara 0,98 x 10^-8 m³/kghingga 136,51 x 10^-8 m³/kg. Hasil uji XRF menunjukan bahwa unsur Fe sangat dominan dari seluruh unsur yang diuji dengan konsentrasi sebesar 3986,90 ppm. Nilai konsentrasi logam berat tertinggi hingga terendah di Formasi Dahor adalah 119,70 - 69,30 (Cu); 220,40 - 82,60 (Zn); 239,20 - 172,60 (Mn); 3986,90 - 3186,00 (Fe); dan 14,5 - 13,80 (Hg), dan nilai konsentrasi logam berat tertinggi hingga terendah di Formasi Aluvium adalah 18,40 - 16,60 (Cu); 29,40 - 25,40 (Zn); 65,10 - 46,60 (Mn); 418,30 - 198,60 (Fe); dan 6,20 - 4,10 (Hg). Nilai yang melampaui ambang batas konsentrasi logam berat di area penelitian adalah pada area non pertanian Formasi Dahor adalah unsur Zn (220,40); Fe (3986,90); Hg (13,80), pada area pertanian Formasi Dahor Fe (3186,00); Hg (14,50), pada area non pertanian Formasi Aluvium Fe (418,30); Hg (6,20), dan pada area pertanian Formasi Dahor Fe (198,60); Mg (4,10).

Kata Kunci: Kecamatan Landasan Ulin, Suseptibilitas Magnetik, Logam Berat, Tanah, Pertanian.