Energi fosil semakin lama semakin menipis yang menyebabkan kelangkaan energi. Besarnya potensi limbah arang alaban dan sekam padi yang melimbah dapat dijadikan briket sebagai pengganti bahan bakar biomassa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variasi komposisi dan jenis perekat terhadap karakteristik pembakaran briket campuran limbah arang kayu alaban (vitex pubescens vahl) – sekam padi (oriza sativa l). penelitian ini menggunakan lima variasi komposisi limbah arang alaban dan sekam padi (90% : 10%, 70 % : 30 %, 50 % : 50 %, 30 % : 70 %, 10% : 90%) serta menggunakan dua jenis perekat yaitu tepung tapioka dan tepung sagu. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa variasi komposisi mempengaruhi karakteristik pembakaran briket. Semakin banyak komposisi limbah arang alaban pada briket, maka akan memperlama penyalaan awal,  memperlama pembakaran briket, menurunkan laju pembakaran briket, dan meningkatkan temperatur pembakaran briket. Briket dengan komposisi (90% limbah arang alaban : 10% sekam padi) memiliki nilai laju pembakaran dan temperatur pembakaran terbaik yaitu sebesar 0,0026 g/detik dan 473 ?. Untuk nilai penyalaan awal terbaik yaitu pada komposisi (10% limbah arang alaban : 90% sekam padi)  sebesar 161 detik. Jenis perekat mempengaruhi karakteristik pembakaran briket,  kecuali pada penyalaan awal. Jenis perekat tepung sagu membuat penyalaan awal  lebih cepat, menaikkan laju pembakaran briket, dan menaikkan temperatur pembakaran briket. Briket dengan perekat sagu memiliki nilai penyalaan awal dan temperatur pembakaran terbaik yaitu sebesar 161 detik dan 473 ?. Untuk nilai laju pembakaran terbaik yaitu pada briket dengan perekat tapioka sebesar 0,0026 g/detik.