DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ANALISIS KELAYAKAN DAN KONTRIBUSI USAHA LEBAH MADU KELULUT DI DESA TELAGA LANGSAT KABUPATEN TANAH LAUT
PENGARANG:Irga hutama ramadhan
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-03-06


Irga Hutama Ramadhan. 2020. Analisis Kelayakan Dan Kontribusi Usaha Lebah Madu Kelulut Di Desa Telaga Langsat Kabupaten Tanah Laut. Tesis. Program Studi Magister Ilmu Kehutanan, Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing: Dr. Ir. H. Zainal Abidin, M.P. dan Dr. H. Hamdani Fauzi, S.Hut, M.P.

 

Kata kunci: Lebah Madu kelulut, Analisis Kelayakan usaha, Kontribusi Usaha

 

Kabupaten Tanah Laut telah ditetapkan oleh Kementerian Kehutanan sebagai daerah pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Unggulan berupa Budidaya lebah madu.  Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Tanah Laut melalui Keputusan Bupati Tanah Laut Nomor: 188.45/463-KUM/2013 yang menetapkan Madu sebagai HHBK Unggulan di Tanah Laut.  Jenis madu yang dibudidayakan seperti jenis lebah Apis cerena, Apis mellifera dan Kelulut (Trigona itama).  Dusun Trans Kopi Telaga Langsat, kabupaten Tanah Laut merupakan salah satu daerah yang ditemukan adanya petani pelaku budidaya lebah madu kelulut. Namun sejauh ini belum ada informasi atau hasil kajian yang menunjukkan seberapa layak bisnis budidaya madu yang dilakukan oleh para petani lebah madu kelulut di daerah ini. Penelitian ini penting dilaksanakan karena bertujuan untuk Menganalisa perbandingan hasil produksi lebah madu berdasarkan curah hujan, kelayakan usaha budidaya lebah madu dan kontribusinya terhadap pendapatan rumah tangga petani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara wawancara dan observasi yang nantinya data yang sudah didapatkan dianalisa dengan rumus BCR (Benefit Cost Ratio) untuk mengetahui kelayakan usaha yang dijalankan. Juga dilakukan analisis kontribusi untuk mengetahui seberapa besar kontribusi budidaya lebah madu kelulut terhadap pendapatan rumah tangga petani.  Hasil penelitian menunjukkan Curah hujan tidak berpengaruh terhadap produksi madu petani. kemudian usaha lebah madu kelulut milik Yamani memiliki nilai BCR 5,72 dengan kontribusi terhadap pendapatan rumah tangganya sebesar 16,77%.  Sementara usaha lebah madu kelulut milik Rudi memiliki BCR 8,73 dengan kontribusi terhadap pendapatan rumah tangga sebesar 8,99%.  Usaha budidaya lebah madu kelulut yang dilaksanakan oleh kedua petani merupakan jenis usaha yang layak investasi karena nilai BCR masing-masing lebih dari 1 (BCR > 1).

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI