Buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan sayuran yang banyak disukai masyarakat dengan kandungan protein nabati yang baik untuk dikonsumsi serta memiliki potensi ekonomi yang baik sebab banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan industri pengolahan pangan. Namun begitu produksi buncis selalu mengalami kenaikan dan penurunan setiap tahunnya. Untuk meningkatkan produksi buncis bisa dengan memberikan pupuk yang ramah lingkungan seperti menggunakan pupuk cair dengan bahan dasar sabut kelapa dan daun gamal. Harapan dari pencampuran kedua bahan organik ini akan mencukupi kebutuhan makanan tumbuhan  untuk pertumbuhan dan perkembangan buncis. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh dan dosis terbaik pupuk organik cair  bagi pertumbuhan dan hasil buncis. Metode yang dipakai pada penelitian ini yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) 1 faktor dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan, yaitu K0 (kontrol), K1 (pupuk organik cair 50 ml/L), K2 (pupuk organik cair 100 ml/L), K3 (pupuk organik cair 150 ml/L), K4 (pupuk organik cair 200 ml/L). Hasil dari penelitian ini  memperlihatkan bahwa pupuk organik cair berbahan sabut kelapa dan daun gamal berpengaruh pada  jumlah daun   umur 28, 35 dan 42 hst, dan jumlah polong, berat polong dan panjang polong pada umur panen 60 hst. Dosis terbaik pupuk organik terdapat pada perlakuan K1 (pupuk organik cair 50 ml/L).