DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Korelasi Mikroklimat terhadap Insidensi dan Intensitas Penyakit Tanaman Padi Lahan Rawa Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala
PENGARANG:Eka Rismawina
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-03-10


Banjarbaru. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengidentifikasi dan menginventarisasi penyakit tanaman padi apa saja yang ditemukan di lahan rawa Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, 2) Menganalisa tingkat insidensi dan intensitas penyakit tanaman padi pada situs penelitian, 3) Menganalisabentuk hubungan korelasi antara kondisi mikroklimat dengan tingkat insidensi dan intensitas penyakit pada lahan rawa Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala.

Metode penelitian ini adalah survei kuantitatif terhadap lahan program penelitian Riset Aksi ULM tahun 2019, yakni melaksanakan penelitian terhadap sampel dan populasi di lahan penelitian yang sedang dilaksanakan dengan metode pengumpulan data purposive sampling. Data di ambil pada areal lahan seluas 1 ha dibuat 3 petak besar berukuran 140 m2 (10 m x 14 m) yang ditanami dengan padi. Masing-masing petak dibagi menjadi 15 anak petak. Data insidensi dan intensitas diambil 5 sampel dalam setiap anak petak. Jumlah satuan sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 5 sampel x 45 anak petak pengamatan = 225 sampel.Penelitian dilaksanakan di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan pada titik koordinat; latitude -3o13’26” (lintang selatan) dan longitude 114o45’31” (bujur timur). Pelaksanaan penelitian sejak persiapan lahan hingga panen dilakukan pada bulan Nopember 2018 sampai  Juni 2019.

Penyakit yang ditemukan pada situs penelitian adalah penyakit bercak cokelat, blas daun, busuk upih/pelepah pada batang (gejala primer/utama) dan busuk upih/pelepah pada malai (gejala sekunder/ikutan).Insidensi penyakit tertinggi adalah penyakit bercak cokelat, selanjutnya semakin rendah secara berturut-turut adalah busuk upih/pelepahyang berdampak pada malai, blas daun, dan busuk upih/pelepah pada batang.Intensitas penyakit tertinggi adalah penyakit bercak cokelat, selanjutnya semakin rendah secara berturut-turut adalah busuk upih/pelepahyang berdampak pada malai, blas daun dan busuk upih/malai pada batang.  Unsur mikroklimat yang berpengaruh terhadap intensitas penyakit tanaman busuk upih/pelepah yang berdampak pada malai adalah temperatur rata-rata (oC), radiasi matahari (Wm-2) dan curah hujan (mm).  Pengaruh mikroklimat unsur temperatur rata-rata terjadi pada ketinggian 60 cm terhadap intensitas penyakit busuk upih/pelepah pada malai, yakni setiap peningkatan satu satuan temperatur rata-rata (oC), akan menurunkan intensitas penyakit sebesar 4,21 %.Pengaruh mikroklimat pada ketinggian alat 120 cm terhadap intensitas penyakit busuk upih/pelepah pada malai; yakni setiap peningkatan satu satuan radiasi matahari (Wm-2), akan menurunkan intensitas penyakit busuk upih/pelepahpada malai sebesar 2,651  %, sebaliknya setiap peningkatan satu satuan curah hujan (mm), maka akan meningkatkan intensitas penyakit sebesar 0,526 %.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI