DIGITAL LIBRARY



JUDUL:EKSISTENSI CIVIC CULTURE DALAM PEKERJAAN BAHUMA DI MASYARAKAT DESA JIRAK KECAMATAN PUGAAN
PENGARANG:AHMAD SAUKI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-03-11


                               ABSTRAK

Ahmad Sauki. 2021. Eksistensi Civic Culture dalam Pekerjaan Bahuma di Masyarakat Desa Jirak Kecamatan Pugaan. Skripsi. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurursan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) FKIP Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing (I) Wahyu, Pembimbing (II) Mariatul Kiptiah.

Kata Kunci:Eksistensi,Civic Culture, Bahuma, Masyarakat Desa Jirak.

Masyarakat Desa Jirak umumnya bekerja bahuma atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan kegiatan bertani. Pada prosesnya bahuma memiliki nilai-nilai kebaikan yang perlu digali lebih jauh untuk meningkatkan pengetahuan lokal yang berkaitan dengan kandungan budaya kewarganegaraan.

Masalah penelitian ini adalah upaya warganegara dalam merawat nilai yang dianggap baik ketika budaya lain memudar. Pentingnya menggali budaya pertanian yang ada harus dimulai sejak saat ini. Penelitian ini dilakukan di Desa Jirak Kecamatan Pugaan dimana merupakan sebuah tempat yang memiliki lahan pertanian luas dengan total 497,9 ha. Luas lahan pertanian yang besar itulah yang membuat peneliti tertarik untuk menggali civic culture atau budaya kewarganegaraan yang ada didalamnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan civic culture yang terkandung dalam proses bahuma pada Masyarakat Desa Jirak Kecamatan Pugaan. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode field research (penelitian lapangan)yang dinarasikan dan deskripsikan secara ilmiah. Sumber data diperoleh melaui porpusive sampling dimana Peneliti turun langsung kelapangan dengan observasi, wawancara dan mendokumentasikan Masyarakat Desa Jirak Kecamatan Pugaan yang melakukan aktivitas bahuma.

Hasil penelitian yang didapat pada Masyarakat Desa Jirak Kecamatan Pugaan: 1) Pekerjaan bahuma meliputi: (a) Pengetahuan bahuma pada masyarakat baik, (b) Aktivitas bahuma mereka lakukan sendiri dan dibantu orang lain dengan waktu tanam sekitar tiga empat bulan serta kepemilikan tanah sendiri dan orang lain, dan (c) Hasil bahuma sekarang lebih baik dengan teknologi yang sudah maju. 2) Nilai civic culture yang terkandung pada kegitan bahuma meliputi: (a) nilai religius yang tergambar pada menghargai waktu shalat masyarakat sudah berada dirumah dan membayar zakat ketika nisab terpenuhi (b) nilai musyawarah tercermin pada saat rapat kelompok tani berlangsung (c) nilai tolong menolong dimasyarakat yang bekerja bahuma dengan baarian yaitu cara balas mebalas hari dalam pekerjaan.

Saran dari penelitian ini adalah masyarakat Desa Jirak Kecamatan Pugaan harus menumbuhkan minat genasi muda untuk bahuma, agarkeberadaan civic cultureyang ada mampu memberikan swasembada pangan untuk negara Indonesia yang berperadaban dalam pertanian pada Urang Banjar.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI