DIGITAL LIBRARY



JUDUL:IMPLEMENTASI PROGRAM PENGHAPUSAN JAMBAN TERAPUNG DI KECAMATAN MARTAPURA TIMUR KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PENGARANG:AKHMAD JARKAWI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-03-15


 

 

ABSTRAK

 

 

Akhmad Jarkawi. Tahun 2020. Implementasi Program Penghapusan Jamban Terapung di Kecamatan Martapura Timur Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Pembimbing : Dr. Andi Tenri Sompa, S.IP, M.Si; Dr. M.Riduansyah Syafari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) implementasi Program Penghapusan Jamban Terapung di Kecamatan Martapura Timur Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan, dan (2) faktor-faktor pendukung dan penghambat implementasi Program Penghapusan Jamban Terapung di Kecamatan Martapura Timur Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi, dan observasi. Lokasi penelitian berada di Kecamatan Martapura Timur Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori implementasi kebijakan dari Grindle (1980), yang terdiri atas : isi kebijakan, konteks implementasi, dan hasil kebijakan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Program Penghapusan Jamban Terapung di Kecamatan Martapura Timur Kabupaten Banjar telah berjalan dengan baik. Hal ini dilihat dari; Pertama, isi kebijakan untuk perbaikan kesehatan masyarakat, mengurangi pencemaran sungai, dan akses sanitasi. Kedua, dilihat pada konteks implementasi yaitu program ini mengkolaborasikan peran berbagai organisasi Pemerintah Kabupaten dan Desa. Ketiga, pada hasil kebijakan yaitu penerimaan yang baik dari masyarakat. Faktor pendukung implementasi program ini : Komunikasi yang baik Pemerintah Desa dengan masyarakat; Kolaborasi pendanaan Kabuaten dan Desa; Adanya kelembagaan Pemerintah Kabupaten  BLUD Intan Hijau untuk menyedot dan mengolah lumpur tinja. Sedangkan faktor penghambat yaitu : komitmen yang rendah tidak membongkar jamban sehingga pembatalan menerima WC individual; sulitnya akses air bersih selain ke sungai; jumlah jamban apung yang tidak sebanding dengan anggaran pembangunan septic tank individual; kurangnya kesadaran hidup bersih dan sehat; rendahnya tingkat ekonomi; dan terbatasnya lahan untuk pembanguan MCK.

 

 

Kata kunci : Implementasi Kebijakan, Penghapusan Jamban Terapung.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ABSTRACT

 

 

The Removal of Floating Latrines in East Martapura Subdistrict,

Banjar Regency, South Kalimantan Province.

 

This study discusses on finding the action extend as well as the results of the program implementation in eliminating floating latrines in Martapura Timur Subdistrict, Banjar Regency, South Kalimantan Province and on determining the supporting dan inhibiting factors of the program implementation.

The research uses descriptive qualitative method and the data collected through documentation, interview, and observation techniques. The study located in the villages of Martapura Timur Subdistrict where it received the latrines removal program. Theory of policy implementation from Grindle (1980) is used in this study that consist of policy content, context of implementation, and outcomes. 

The research result shows the elimination of floating latrines in the East Martapura subdistrict of Banjar Regency has run well. The policy contents for improving public health, reducing the river pollution, and creating access for proper sanitation. The context of implementation is the work collaboration among Regency Government Divisions and Village Government. The outcome is the residents` acceptance for removing their latrines. The supporting factors are establishing good communication between village government and the residents; Dual supporting budget from the Regency Government dan Village Government; The existence of specialize organization of Regency Government BLUD Intan Hijau for pumping and processing the waste. The inhibiting factors are lack of commitment from the residents to voluntarily remove their latrines; Difficult access for clean water excluding from the river; The imbalance of the floating latrines with the budget availability for building septic tank individual; lack of clean and healthy habits; low economy; and limited space for building water closet.


Keywords:
Policy Implementation, Removal of Floating Latrines.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI