Indikasi awal penelitian ini dilakukan karena adanya kejadian banjir yang terjadi di Kelurahan Cempaka yang berkorelasi dengan kondisi kawasan kumuh di Kelurahan Cempaka. Pemerintah mengkhawatirkan akan ketidakmampuan saluran drainase yang ada saat ini untuk menampung dan mengalirkan debit sehingga menimbulkan masalah genangan maupun banjir yang berdampak pada permukiman penduduk dan jalan raya yang dapat menghambat lalu lintas transportasi. Diberikan rekomendasi rencana desain yang diambil dalam upaya tindakan penanganan dari permasalahan banjir yang setiap tahun melanda kawasan permukiman di Kelurahan Cempaka. Rencana desain yang diberikan adalah saluran drainase berupa sodetan menggunakan box culvert 1,5 m × 1,5 m.

Dari analisis aspek teknis didapatkan debit banjir rencana sebesar 36,616 m³/det berdasarkan hasil perhitungan curah hujan periode 2008-2019. Rencana penanganan banjir yang diberikan menggunakan sistem kerja tetap mengaktifkan penampang saluran eksisting Sungai Kuranji. Proses kerjanya dengan membagi debit banjir rencana pada alur sungai eksisting dan alur sodetan, dengan kapasitas penampang Sungai Kuranji sebesar 24,912 m³/det, yang berarti terjadi limpasan sebesar 11,704 m³/det. Debit banjir limpasan tersebut dialirkan melalui sodetan menggunakan box culvert dengan kapasitasnya sebesar 13,032 m³/det.

Dari hasil analisis kelayakan finansial dengan metode Net Present Value, Benefit Cost Ratio, Internal Rate of Ratio, menggunakan suku bunga 9,90% berdasarkan cash flow yang didapat dari nilai kerugian bagi masyarakat terdampak banjir. Diperoleh nilai positif dari NPV sebesar Rp 3.533.569.248,86, nilai B/C-R > 1 sebesar 1,02, dan nilai IRR > MARR 9,9% yaitu sebesar 22,44%. Maka investasi proyek pembangunan sodetan menggunakan box culvert 1,5 m × 1,5 m dinyatakan layak dan dapat dilaksanakan.