DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Implementasi Program Sembako di Kelurahan Alalak Utara Kecamatan Banjarmasin Utara
PENGARANG:HATIMATUL HUSNA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-03-18


Beberapa program mengatasi kemiskinan terkait bantuan sosial pangan yang di gulirkan pemerintah mengalami beberapa transformasi. Mulai tahun 2016 program subsidi Beras Sejahtera (Rastra), 2017 Rastra di transformasikan menjadi program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), di 2019 program BPNT dilaksanakan dengan skeman non tunai (kartu elektronik), 2020 BPNT ditransformasikan menjadi program Sembako. Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui implementasi program sembako di Kelurahan Alalak Utara Kecamatan Banjarmasin Utara. 2. Mengetahui faktor yang menjadi pendorong dan penghambat implementasi program Sembako di Kelurahan Alalak Utara Kecamatan Banjarmasin Utara.

            Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan data primer dari wawancara dan data sekunder berupa Pedoman Umum Program Sembako Tahun 2020. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknis analisis data menggunakan teknik yang di rumuskan oleh Miles dan Huberman (1992) dalam Afrizal (2017:178) dimana ada tiga tahap, yaitu kodifikasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

            Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program Sembako di Kelurahan Alalak Utara Kecamatan Banjarmasin Utara dengan memfokuskan pada lima mekanisme pelaksanaan program yaitu persiapan, sosialisasi & edukasi, registrasi & distribusi KKS, penyaluran dana bantuan dan pemanfaatan dana bantuan di laksanakan keseluruhan. Program Sembako di implementasikan secara kontinu atau berkelanjutan setiap bulannya. Faktor pendorong implementasi program Sembako adanya dukungan teknologi dalam proses pemanfaatan dengan menggunakan mesin EDC, TKSK/pendamping melakukan monitoring setiap bulannya, masyarakat terbuka akan suatu kendala atau masalah dalam program. Sedangkan faktor penghambat implementasi program Sembako bermasalah saldo yang masih kosong sehingga tidak dapat mengambil manfaat program, adanya kecemburuan sosial ditengah masyarakat yang tidak menerima manfaat program Sembako. 

            Hasil penelitian ini disarankan: 1. Data penerima manfaat program Sembako harus up-to-date. 2. Penyediaan mesin EDC di E-Warong perlu di tambah mengingat banyaknya transaksi sesuai jumlah KPM penerima manfaat program Sembako. 3. Kesepakatan terkait bahan pangan diharapkan sesuai dengan keinginan KPM. 4. Permasalahan saldo kosong KPM diharapkan ditangani dengan cepat.

Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Bantuan Sosial Pangan, Program Sembako. English translation. 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI