Program transmigrasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1969, menyebabkan dibeberapa wilayah di Indonesia tidak hanya ditinggali oleh masyarakat suku lokal saja tapi juga dihuni oleh suku pendatang seperti Jawa, Madura dan Bali. Tak terkecuali di Desa Kolam Kanan, sebagai masyarakat transmigran mayoritas pendidikan terakhir masyarakat masih tergolong rendah, tapi pelaksanaan toleransi terbilang sangat baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran pendidian di Desa Kolam Kanan, Bagaimana gambaran toleransi beragama pada masyarakat di Desa Kolam Kanan, dan mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan masyarakat dengan toleransi beragama di Desa Kolam Kanan, kecamatan barambai kabupaten barito kuala

Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional, teknik penarikan sampel yang digunakan adalah Propotionate Sratified Random Sampling, pengumpulan data dilakukan dengan Kuesioner (angket) dan studi pustaka, analisis hasil penelitian yang digunakan adalah analisis inferensial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Tingkat pendidikan menunjukkan bahwa tingkat pendidikan bukan merupakan faktor yang signifikan dalam membentuk sikap toleransi di desa Kolam Kanan. 2) Sikap toleransi antar umat beragama menunjukkan bahwa sikap toleransi antar umat beragama di desa Kolam Kanan mempunyai tingkat toleransi yang tinggi. 3) terdapat hubungan yang negatif antara tingkat pendidikan dengan sikap toleransi antar umat beragama di desa Kolam Kanan dengan r_hitung 0,0042295 dan r_table untuk taraf signifikan (0,01) sebesar 0,263.

Berdasarkan penelitian ini, disarankan agar peneliti selanjutnya untuk menggunakan variabel lain selain tingkat pendidikan, seperti pendidikan informal, pendapatan rumah tangga, dan lain sebagainya sehimgga bermanfaat bagi pihak tempat penelitiannya serta pihak lainnya dalam mengimplimintasikan sikap toleransi antar umat beragama.