ABSTRAK

Witdha Yanti, 2021 Peran Guru Dan Orang Tua Dalam Pembinaan Perilaku Menyimpang Siswa Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Banjarmasin (perapektif guru bimbingan konseling dan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan). Skripsi Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing (I) Harpani Matnuh (II) Muhammad Elmy

Kata Kunci : Orang tua, peran guru BK, peran guru PPKn, perilaku menyimpang

            Guru BK dan guru PPKn merupakan guru yang memiliki konsentrasi khusus dalam pembinaan perilaku siswa. Perilaku menyimpang adalah perilaku jahat atau kenakalan anak-anak muda, yang disebabkan oleh suatu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan tingkah laku yang menyimpang, proses sosiolisasi yang tidak sempurna, serta ketidakmampuan seseorang anak menerapkan nilai dan norma sesuai dengan tuntutan di lingkungan keluarga, masyarakat, dan disekolah. Dampak perilaku menyimpang memberikan pengaruh psikologis, kejiwaan serta akan berdampak ke orang lain dan lingkungan sekitar. Karena anak usia SMP masuk pada kelompok masa remaja awal, masa remaja awal adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami masa perkembangan yang melibatkan aspek diri mereka.

            Jenis metode penelitian ini dengan pendekatan kualitatif, dengan lokasi penelitian di Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Banjarmasi. Informan dalam penelitin ini terdiri dari guru BK, guru PPKn, orang tua, dan siswa. teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data atau penarikan kesimpulan.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa peran guru BK dan guru PPKn dalam membina perilaku menyimpang perannya sudah optimal dan memberikan yang terbaik karena sesuai langkah-langkah. Sedangkan peran orang tua memberikan suri teladan, faktor yang menjadi pengaruh anak dalam melakukan perilaku menyimpang seperti faktor eksternal dan faktor internal, serta karena keinginan sendiri.       

Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada guru, orang tua, dan siswa, selalu memperhatikan keadaan dan kondisi anak memberikan kerja sama antar guru dan orang tua agar lebih giat dalam membina perilaku anak, serta anak memperkuat pengawasan diri.